Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeroyokan Polisi Diduga Didalangi Sopir Metromini

Kompas.com - 20/08/2013, 16:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang sopir metromini 52 Kampung Melayu-Pondok Kopi berinisial B (30) diduga menjadi dalang peristiwa pengeroyokan terhadap seorang polisi, Brigadir Cahyadi Firmansyah, dari Satuan Wilayah Lalu Lintas Jakarta Timur, yang terjadi di Jalan IPN, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (18/8/2013) malam.

Hal tersebut merupakan informasi dari tiga tersangka pelaku pemukulan yang diamankan polisi.

"B ini sopir metromini. Dia yang jadi dalangnya. Polisinya dimintain duit, dipalak. Karena enggak dikasih, dipukul sama botol kepalanya sama si B itu," ungkap kuasa hukum tiga tersangka, Djarot Widodo, Selasa (20/8/2013).

Djarot sempat mengaku heran B nekat memukul korban meski Cahyadi memakai kaus bertuliskan "Polisi". Menurut Djarot, pelaku lainnya hanya mengikuti perbuatan pelaku.

Mengenai tiga tersangka yang telah diamankan, Djarot menjelaskan bahwa dua dari tiga orang tersebut bekerja sebagai petugas keamanan, sementara satu lainnya bekerja sebagai office boy di sebuah apartemen.

"Yang lainnya masih di bawah umur. Yang tiga ini jadi cuma ikut-ikutan saja mukul. Ada enam orang lagi yang masih buron," ujar dia.

Peristiwa pemukulan bermula saat Cahyadi dalam perjalanan pulang dari kantornya di Kebon Nanas dengan mengendarai mobil. Saat melintas di Jalan IPN, sejumlah pemuda menghadang mobil Cahyadi.

Cahyadi menghentikan mobil dan kemudian turun untuk menghampiri para pemuda tersebut. Tak lama setelahnya, ia menjadi bulan-bulanan para pemuda itu.

Ada pemuda yang memukul dengan botol sehingga Cahyadi mengalami luka pada mata kiri dan tangan kanan. Selain itu, kaca depan mobil Cahyadi juga pecah akibat dipukul para pemuda tersebut.

Sebagian pelaku pengeroyokan masih berusia belasan tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com