JAKARTA, KOMPAS.com — Empat bayi dari kembar lima anak pasangan Bagus Prasnawira (37) dan Enita Fentrikana (31) masih harus berjuang melewati kondisi kritis. Satu dari empat bayi tersebut meninggal dunia.
"Masa kritis untuk para bayi tersebut adalah tujuh hari," ucap Direktur Medis RS Harapan Kita Didi Danukusumo, Rabu (21/8/2013).
Ia mengatakan bahwa di negara maju sekalipun, seperti Amerika dan Eropa, tingkat survival bayi dengan kondisi seperti itu sangat kecil. "Padahal, peralatan medis di sana lebih canggih," ucapnya.
Oleh sebab itu, pihak Rumah Sakit Harapan Kita tidak bisa berjanji lebih. "Kendati begitu, semua sumber daya akan kami kerahkan untuk keselamatan bayi," jelasnya.
Meski demikian, untuk kondisi ibu, menurutnya, tidak ada masalah. Enita menjalani pemulihan dengan baik. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi ibu bayi kembar lima. Ia baik-baik saja," tuturnya.
Sebelumnya, Enita Fentrikana (31) tahun, warga Jakarta Selatan, melahirkan bayi kembar lima di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Selasa, 20 Agustus 2013, pukul 08.30. Satu bayi meninggal dunia sekitar pukul 22.00 WIB.
Satu dari kelima bayi itu berjenis kelamin perempuan. Empat lainnya laki-laki. Karena kondisi bayi sangat lemah, mereka kini dirawat di inkubator.(Theo Yonathan Simon Laturiuw)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.