Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin Tak Ada Kekerasan di Waduk Pluit

Kompas.com - 27/08/2013, 18:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yakin aparat satpol PP tidak menggunakan kekerasan dalam proses pembongkaran rumah warga Waduk Pluit. Jokowi telah meminta agar aparat Satpol PP menggunakan cara persuasif sebagai prosedur penertiban.

"Laporan ke saya tidak ada (kekerasan). Tentu saja sudah saya tekan ke Satpol PP, semuanya harus persuasif," ujarnya kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Selasa (27/8/2013) siang.

Setiap upaya penertiban, lanjut Jokowi, memang rentan terjadi gesekan di lapangan. Namun menurutnya, hal tersebut tidak perlu terjadi karena tak ada satu pihak yang kalah atau menang. Waduk semestinya berfungsi sesuai fungsinya dan warga yang bermukim di sekeliling direlokasi ke rusun.

"Sudah bicara baik-baik. Tapi kota ini ada aturan, waduk khusus untuk air, warganya direlokasi ke rusun semua, adil, semua dapat solusi," ujarnya.

Jokowi sudah mengetahui bahwa ada warga sekitar Waduk Pluit yang melaporkannya ke Polda Metro Jaya atas aksi kekerasan dalam upaya pembongkaran rumah warga. Jokowi akan menggali informasi lebih lanjut kepada Satpol PP tentang kronologi pembongkaran pada Kamis (22/8/2013).

"Besok saya panggil. Tapi memang kita lakukan persuasif, jangan sampai ada gesekan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Blok G RT 19 RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara, melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Satpol PP ke Sentra Pelayanan Kepolisian Mapolda Metro Jaya. Mereka tidak terima diperlakukan kasar oleh Satpol PP saat pembongkaran sisi kumuh Waduk Pluit.

Di Mapolda Metro Jaya, warga membawa barang bukti berupa foto dan video saat pembongkaran berlangsung dan saat bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta tiga bulan lalu. Warga yang terluka dalam pembongkaran itu akan melakukan visum setelah selesai membuat laporan.

Pada saat pembongkaran pekan lalu, petugas Satpol PP, Polisi, dan TNI melakukan penggusuran warga Waduk Pluit dengan mengerahkan 1.100 personel. Sempat terjadi bentrok antara petugas dan warga yang menolak pembongkaran terhadap bangunan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com