Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Dahulukan Kepentingan Partai

Kompas.com - 06/09/2013, 17:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik, Ray Rangkuti, menilai bahwa kehadiran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan merupakan bentuk mendahulukan kepentingan partai ketimbang kepentingan rakyat di Jakarta. Hal itu disebabkan kehadiran Jokowi itu dilakukan pada saat jam kerjanya sebagai gubernur belum selesai.

"Tak elok memang karena seakan mementingkan kepentingan partai ketimbang warga DKI," ujar Ray saat dihubungi wartawan, Jumat (6/9/2013).

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) itu mengatakan, kehadiran Jokowi di Rakernas PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta Utara, itu sebagai suatu langkah kontraproduktif. Di satu sisi, Jokowi selalu mewacanakan para pegawai negeri sipil (PNS) untuk berlaku disiplin. Hal itu terlihat dari penindakan tegas PNS yang membandel seusai libur hari raya. Namun, di sisi lain, Jokowi malah melanggarnya, yakni menghadiri acara di luar tanggung jawab sebagai gubernur.

"Itu bisa sangat tercederai kalau dia sendiri yang melakukan itu. Kalau dilakukan secara terus-menerus, berdampak buruk ke Jokowi," kata Ray.

Meski demikian, Ray meminta mangkirnya Jokowi itu tidak dikecam terlalu luas. Menurutnya, memang tak ada pemimpin di negeri ini yang ideal. "Kritik ini hanya dalam rangka mengingatkan agar Jokowi mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan partainya sendiri," kata  Ray.

Hari ini, Jokowi berada di Balaikota hingga sekitar pukul 13.00. Wartawan yang mengikuti Jokowi mengira ia akan mengikuti shalat Jumat di Pasar Blok G Tanah Abang. Namun, mobil dinas kembali ke Balaikota Jakarta. Tak seperti biasanya, Jokowi meninggalkan Balaikota tidak melalui pintu depan, tetapi melalui pintu di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih.

Wartawan sempat kehilangan jejaknya. Tetapi, tak berapa lama kemudian, beredar kabar bahwa Jokowi telah berada di Rakernas PDI-P di Ancol, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com