Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Fatmawati Pertanyakan Ucapan Basuki soal Sempadan Bangunan

Kompas.com - 06/09/2013, 20:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, membantah pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan 180 bangunan di kawasan tersebut melanggar garis sempadan bangunan (GSB). Menurut mereka, jika warga Jalan Fatmawati melanggar GSB, seharusnya Basuki melihat juga rumah-rumah di kawasan Kemang dan Pondok Indah.

"Diam saja tuh Pondok Indah, kok diam saja tuh Kemang," kata perwakilan warga, Lieus Sungkharisma, Jumat (6/9/2013).

Lieus mengatakan, dia tidak paham ancaman yang dilontarkan Basuki. Menurutnya, tidak ada yang berbeda antara GSB di kawasan Fatmawati, Kemang, dan Pondok Indah. Selain itu, kata Lieus, kalaupun bangunan di Fatmawati menyalahi GSB, seharusnya pejabat di pemerintahan terdahulu yang seharusnya disalahkan.

"Ini tahun berapa bangunnya, semua sudah ada izin. Kalau ternyata tak ada izin, salahkan pejabat yang dulu berikan izin," ujarnya.

Pada Mei lalu, Basuki sempat melontarkan ancaman akan membongkar 180 bangunan di Jalan Fatmawati yang melanggar GSB. "Kita sudah punya data 180 lebih bangunan yang melanggar GSB. Kita akan bongkar nanti," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (15/5/2013).

GSB merupakan garis yang menentukan jarak terluar bangunan terhadap ruas jalan. Pemilik bangunan dilarang keras membangun melebihi batas GSB yang sudah ditentukan. Besarnya GSB bergantung pada lebar jalan di depan bagunan. Semakin lebar jalan, jarak GSB pun lebih besar dibandingkan jalan yang mempunyai jalan yang lebih sempit.

Sebagian warga Fatwamati, termasuk Lieus, menolak rencana pembangunan jalur layang mass rapid transit dari Jalan Sisingamangaraja hingga Lebak Bulus. Mereka menyatakan bahwa Basuki pernah berjanji bahwa jalur MRT itu sebaiknya dibangun di bawah tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com