Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Jokowi Lebih Mudah Ditemui daripada Foke

Kompas.com - 15/09/2013, 09:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi menilai, komunikasi antarlegislatif dan eksekutif di pemerintahan Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, lebih baik jika dibanding pemerintah sebelumnya.

"Jika dibandingkan sebelumnya, (komunikasi) lebih baik sekarang pastinya. Lebih mudah itu ketemu Jokowi-Ahok ketimbang Foke. Kalau dulu paling ketemu pas rapat saja," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/9/2013) pagi.

Pria yang menjabat sebagai anggota Komisi D di DPRD DKI tersebut melanjutkan, yang harus dipahami terlebih dahulu soal hubungan DPRD dan Gubernur-Wakil Gubernur DKI adalah pola ini tak sama dengan tingkat nasional. Jika di nasional, kedua lembaga ini terpisah, di DKI secara umum menjadi satu bagian, yakni yang dinamakan koordinasi antara pemerintah daerah di Jakarta.

Oleh sebab itu, Sanusi mengklaim komunikasinya dengan gubernur dan wakil gubernur baik secara formal ataupun nonformal, berjalan baik. Salah satu bentuk harmonisnya adalah dengan disetujuinya APBD Perubahan yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada akhir tahun 2013 ini.

Adapun perseteruan Basuki dengan anggota DPRD dari Fraksi PPP, Abraham Lunggana, beberapa waktu lalu, kata Sanusi, tidak dapat jadi cermin keretakan hubungan antara dua institusi tertinggi di DKI itu.

"Harus dibedakan komunikasi personal dengan institusi. Perdebatan Ahok dan Lulung bukan atas nama eksekutif dengan legislatif," lanjut Sanusi.

Terlebih, Sanusi mengatakan, setiap orang memiliki karakter masing-masing yang tidak bisa diubah. Demikian juga yang terjadi pada Jokowi-Ahok. Yang dibutuhkan jika situasinya demikian adalah saling pengertian baik antara DPRD DKI kepada gubernur-wakil gubernur maupun sebaliknya.

"Karakter dua tokoh ini kuat. Gayanya juga beda. Tapi yang penting jika berdebat, substansif aja enggak melebar ke mana-mana," lanjut Sanusi.

Sanusi menjelaskan, fraksinya pun berharap, komunikasi yang baik antara keduanya dapat terjalin lama. Pasalnya, komunikasi itu sangat penting bagi keselarasan program-program yang tengah dijalankan Pemprov DKI kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com