Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aipda Patah Kini Dibekali Senjata Api

Kompas.com - 16/09/2013, 09:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Aipda Patah Saktiyono, anggota Satlantas Gambir Jakarta Pusat, yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal beberapa waktu lalu, telah kembali bertugas. Kini, dia dibekali senjata api.

Kasat Lantas Polsetro Jakarta Pusat AKBP Slamet Widodo saat dihubungi wartawan mengatakan, Aipda Patah kini bertugas mengatur lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Utara. Jika dulu dia tidak dibekali senjata, kata Widodo, kini dia sudah dipersenjatai.

"Kondisi dia saat ini baik-baik saja, dan tetap bertugas seperti biasa. Dia lebih sering berada di Istana Negara. Sekarang dia sudah diberi senjata untuk berjaga-jaga," kata Slamet, Minggu (15/9/2013).

Slamet mengatakan, luka bekas tembakan di dada sebelah kiri Aipda Patah masih dalam proses penyembuhan. Namun, dia sudah diizinkan bertugas.

Ketika ditemui di kediamannya di Kampung Pondok Raya, Bojong Sari Lama, Kota Depok, Minggu (15/9/2013), Aipda Patah terlihat sedang memperbaiki kaca depan mobilnya yang bocor karena berlubang. Pria kelahiran Sumedang, 14 April 1958, itu mengaku sudah sehat dan menjalani rutinitasnya mulai 2 September 2013.

"Saya memang orangnya enggak betahan kalau enggak ngerjain apa-apa," kata dia kepada Warta Kota.

"Memang luka bekas tembaknya sudah sembuh total. Tapi, jahitan di bagian rusuk sebelah kiri tempat dibuangnya darah kotor masih basah. Eh, Bapak sudah bosen di rumah dan bilang mau berangkat ke kantor saja," kata Nurlela (39), istri Aipda Patah, menimpali suaminya.

Aipda Patah menyebut bahwa memang sudah tuntutan profesinya sebagai anggota kepolisian untuk kembali mengayomi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com