Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ria Rio Khawatirkan Biaya Hidup di Rusun

Kompas.com - 17/09/2013, 14:49 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga di sekitar Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, merasa resah sebelum pindah ke Rumah Susun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Mereka khawatir bakal susah menjalani hidup di rusun tersebut.

Kekhawatiran warga muncul karena selama ini sebagian besar di antara mereka membuka usaha di rumah mereka di sekitar waduk. Mereka khawatir proses relokasi akan mempersulit mereka untuk membuka usaha yang sama. Itu sebabnya mereka meminta agar uang kerahiman yang diberikan kepada mereka dinaikkan.

"Kita minta (uang kerahiman) Rp 5 juta kan soalnya kita mikir buat nyambung hidup di sana nanti. Pas kita pindah ke sana, kita kan belum bisa buka usaha, Rp 5 juta itu buat nambah-nambahin biaya hidup," kata Isa, warga RT 07 RW 15 Pedongkelan, Kayu Putih, Pulogadung, Selasa (17/9/2013).

Hal senada juga disampaikan oleh Mamat, warga RT 07 RW 15. Ia meresahkan akan kelangsungan usahanya saat ia pindah di Rusun Pinus Elok. "Saya sama istri dagang di rumah. Nanti kalau sudah pindah ke rusun, saya bingung nanti gimana usaha saya," kata pemilik toko kelontong tersebut.

Meski demikian, Mamat siap pindah meskipun uang kerahiman yang diberikan oleh pemerintah tetap sebesar Rp 1 juta. Namun, ia ingin memastikan bahwa semua fasilitas yang dijanjikan pemerintah tersedia di setiap unit rusun yang akan dihuni oleh warga.

Mamat menambahkan, dirinya juga lebih memilih tinggal di rusun ketimbang di tempat tinggalnya saat ini. "Saya sudah lihat rusunnya sih. Kalau buat tinggal, enak sih tempatnya. Anak-anak juga terjamin sekolahnya nanti. Daripada tinggal di sini kan mendingan di sana," ujar Mamat.

Sebelumnya, warga Waduk Ria Rio meminta waktu hingga akhir bulan September untuk direlokasi ke Rusun Pinus Elok. Mereka masih menunggu kepastian mengenai dana kompensasi yang akan diberikan pihak PT Pulomas Jaya. Namun, pihak PT Pulomas Jaya sampai saat ini tidak akan mengabulkan permintaan warga Waduk Ria Rio. Mereka tetap pada keputusan awal untuk memberikan dana kompensasi sebesar Rp 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com