Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2013, 07:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang kini tak kenal Blok G Pasar Tanah Abang? Waduk Pluit? Waduk Ria Rio? Tiga tempat ini mungkin asing di telinga kita sebelum Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo 'menyentuhnya'. Namun kini, tangan ajaib Jokowi membuatnya lekat di benak masyarakat.

Seperti yang pertama kali dikatakannya saat ingin memulai melaksanakan penataan kawasan, Jokowi selalu mengedepankan ingin membentuk brand, citra atau persepsi masyarakat luas atas kawasan itu. Seluruh daya dan upaya pun dilakukannya demi mewujudkan cita-citanya tersebut.

Semisal Blok G di Pasar Tanah Abang, kawasan yang sebelumnya dianggap sebagai 'blok mati', tak membuat Jokowi gentar. Ia menghabiskan waktu pagi, siang bahkan tengah malam meninjau Blok G agar siap ditempati pedagang kaki lima yang sebelumnya berdagang di jalan sekitar area itu.

Menjadikan Blok G sebagai sentra primer usaha kecil menengah sekaligus usaha rumah tangga dengan harga terjangkau di penjuru Indonesia, adalah impian Jokowi. Apalagi, jika pengelolaan terpadu seluruhnya oleh PD Pasar Jaya, Jokowi mengaku siap melakukan ekspor ke negara lain.

"Segmennya berbeda. Misalnya yang murah kita ekspor ke Afrika, yang menengah ke Australia. Pasti ada cara entah gimana," ujarnya beberapa waktu lalu.

Demikian pula di Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio. Jokowi rela dilaporkan oleh warga gelap yang bermukim di sekitar waduk ke Polisi hingga Komnas HAM hanya untuk memindahkan mereka ke rumah susun sebagai ganti rumah dibongkar lantaran penataan kawasan waduk telah dimulai.

Membuat sebuah ruang terbuka hijau di dalam kota, yang akan menjadi tepat interaksi warga DKI sehari-hari, adalah impiannya soal menata waduk. Jika warga bertanya, ruang terbuka hijau di DKI, dua tempat inilah yang langsung muncul di benak. Itulah tujuan Jokowi.

Efektif

Melekatkan citra kepada programnya, diakuinya tidak terlalu sulit. Tiga tahap yang selalu menjadi panduannya yakni mendengar, melihat dan merasakan terlebih dahulu apa yang terjadi di lapangan, kemudian melakukan analisa fungsi tempat yang hendak disasar dan terakhir memutuskan brand yang tepat untuk target itu.

"Tak sulit. Kalau kita tahu potensi, kekuatan di tempat itu (yang akan ditata), enggak masalah. Sisanya, tinggal kerjain teknisnya saja," ujarnya.

Jokowi pun benar-benar memanfaatkn sorotan wartawan yang setiap saat membuntutinya. Tinggal blusukan ke Pasar Tanah Abang, Waduk Pluit atau Waduk Ria Rio, sebuah paket berita kemudian ditayangkan ke publik secara luas.

Oleh sebab itu, ia percaya cara-cara branding yang dilaksanakannya selama ini tergolong efektif. Bahkan, tanggapan Joko Widodo terkait wacana pencapresan dirinya ternyata memiliki pesan tersembunyi.

Jokowi diam-diam mempromosikan program kerjanya di Ibu Kota. Misalnya, saat Jokowi ditanya terkait wacana pencapresannya pada Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, beberapa waktu lalu, dia enggan menanggapinya.

"Urusan saya itu yang masih berhubungan dengan Jakarta. Kalau politik, tanyakan ke DPP, tanya ke Bu Mega. Kalau tanya Waduk Ria Rio, Pasar Tanah Abang, baru saya jawab," kata Jokowi kala itu.

Rupanya, penyebutan Waduk Ria Rio dan Pasar Tanah Abang dimaksudkannya agar dua tempat tersebut semakin dikenal masyarakat luas. "Efektif, kan? Semua orang di Indonesia jadi tahu. Misalnya, Blok G Tanah Abang, orang se-Indonesia tahu semua itu pasar itu. Jadi sambil jawab, sambil promosi," ujar Jokowi terkekeh.

Belum Teruji

Meski demikian, di mata Yustiman Ihza, dosen Pemasaran Sosial dan Komunikasi Politik Program Pascasarjana Universitas Indonesia, branding yang dilakukan Jokowi atas program selama ini belum teruji. Keberhasilan dan keefektifan branding tak cukup melalui klaim.

"Secara ilmiah, harus ada riset. Hasilnya belum teruji. Apa yang diterapkan hasilnya dievaluasi, baru ketahuan efektif atau tidak," ujar Yustiman singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com