Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Kekasih Dul Diusahakan Pekan Ini

Kompas.com - 17/09/2013, 14:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemeriksaan terhadap Kirman, sopir AQJ (13) alias Dul, berlangsung hari ini. Setelah sang sopir, penyidik Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya rencananya juga akan memeriksa kekasih Dul, AFK.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengaku belum bisa memastikan kapan pemeriksaan kepada AFK. Namun, diusahakan pekan ini.

"Rencana kalau tidak ada halangan minggu ini juga," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/9/2013).

Mengenai pemeriksaan sopir Dul, Rikwanto mengatakan membutuhkan keterangannya seputar kejadian sebelum kecelakaan. Penyidik, kata dia, perlu mendapatkan informasi dari sopir tersebut yang berkaitan dengan kecelakaan Dul.

"Jadi penyidik akan mengumpulkan data dan fakta. Dari sopir akan didalami mengapa Dul bisa berkendara sendiri. Nanti kita kaitkan dengan hari dan waktu yang dilalui AQJ sebelum kecelakaan. Bagaimana yang bersangkutan bisa mengemudikan Lancer dalam waktu sebelum kecelakaan," tuturnya.

Sementara, Maia Estianty, ibu kandung Dul, sudah menjalani pemeriksaan pada Senin (16/9/2013) kemarin. Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa 18 saksi atas kasus kecelakaan yang menetapkan Dul sebagai tersangka di KM 8+200, Tol Jagorawi, Jakarta Timur.

Beberapa di antaranya yakni orangtua Dul, saksi ahli, petugas PJR yang pertama kali tiba di lokasi kejadian, petugas derek, korban selamat dalam kejadian, dan ATPM Mitsubishi dan Daihatsu serta saksi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com