Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa CCTV di Lokasi Tawuran Warga Johar Baru

Kompas.com - 17/09/2013, 21:37 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Selain melakukan penyisiran di Jalan Intan, Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, yang merupakan lokasi terjadinya tawuran antarwarga bertetangga ini, petugas Polres Metro Jakarta Pusat juga telah memeriksa rekaman dari kamera closed circuit television (CCTV) yang berada di salah satu rumah warga.

CCTV tersebut sengaja dipasang pemilik rumah untuk mengantisipasi pencurian kendaraan bermotor yang juga kerap terjadi di kawasan tersebut. "Bukti rekaman CCTV itu sudah kita ambil dan akan dipelajari oleh penyidik di Polres Jakarta Pusat," kata Kapolsek Johar Baru Komisaris Dasril, di Mapolsek Johar Baru, Selasa (17/9/2013).

Dari hasil rekaman dua CCTV yang posisinya mengarah langsung ke RW 01 dan RW 02, tempat terjadinya tawuran, terlihat jelas warga saling serang menggunakan batu, botol petasan, bahkan ada yang berusaha menyalakan bom molotov.

Beberapa di antara warga yang bertikai itu, ada yang membawa senjata tajam. Hingga saat ini, pihaknya belum bisa mengidentifikasi pelaku karena mengenakan topeng. Dalam rekaman kamera pengintai yang berdurasi sekitar 45 menit tersebut, Dasril mengatakan pelaku pelemparan air keras ke seorang polisi tidak terlihat.

Hal itu karena pada saat terjadinya tawuran, aliran listrik yang menerangkan jalan Intan padam. "Listrik padam karena kena lempar batu, jadi tidak terekam," kata Dasril.

Selain itu, sekitar 30 orang telah digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Pusat, pasca terjadinya tawuran yang belum diketahui penyebabnya itu. Mereka akan dilakukan pemeriksaan dan pendataan. Siang tadi, petugas Reskrim Polres Jakarta Pusat kembali melakukan sweeping di lokasi tawuran di Jalan Intan, Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat. Akibat tawuran tersebut, seorang anggota Patroli Kota Polsek Johar Baru, Brigadir Sugito Aritonang terkena lemparan air keras dari arah belakang, yang menyebabkan punggungnya melepuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com