Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GOR Koja Roboh, Basuki Evaluasi Konsultan Konstruksi

Kompas.com - 20/09/2013, 16:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengevaluasi pelaksana pembangunan gedung-gedung milik pemerintah daerah. Hal ini dilakukan agar pembangunan gedung pemda tidak ditangani oleh konsultan atau instansi yang tak berkompeten dalam hal konstruksi bangunan.

Hal itu disampaikan Basuki menyangkut robohnya tangga bangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Koja, Jalan Balai Rakyat, Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Kamis (19/9/2013) sekitar pukul 17.30. Ada kemungkinan, konsultan yang terpilih melalui lelang tender merupakan konsultan yang tidak profesional dan tidak mengerti konstruksi bangunan.

"Yang penting konsultannya itu mengerti karena itu kan cuma masalah tangga dan atap. Kalau salah, konstruksi ya roboh," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Oleh karena itu, Basuki akan memanggil asosiasi konsultan untuk mengetahui fungsi dan peran konsultan pembangunan GOR Koja. Basuki menyebutkan, ada kalanya konsultan bangunan hanya bermodalkan surat, tetapi tidak menguasai teknis konstruksi. Mereka mengatasnamakan konsultan dan tiba-tiba saja sudah memenangi tender proyek.

"Banyak kasus yang menang tender proyeknya siapa, yang mengerjakan justru subkontraktornya. Padahal, subkontraktor ini bisa lebih murah dan lebih baik," kata Basuki.

Pemprov DKI juga telah menurunkan tim untuk meneliti penyebab terjadinya peristiwa tersebut. Saat ini, ia bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sedang mengkaji Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI yang tidak mengerti konstruksi bangunan, misalnya Dinas Kesehatan DKI dalam membangun puskesmas maupun Dinas Pendidikan untuk membangun sekolah. Karena mereka tidak mengerti konstruksi, dinas menyerahkan urusan tersebut kepada lelang konsultan.

Untuk mengantisipasi berulangnya peristiwa serupa, Pemprov DKI akan menyerahkan urusan konstruksi bangunan kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI Jakarta. Pengalihan itu kini masih dikaji lebih lanjut karena Dinas Perumahan DKI juga memiliki banyak tugas untuk penyelesaian program rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

"Kalau konsultannya abal-abal juga bisa kejadian macam-macam. Kita harus bersyukur masih selamat walaupun pekerjanya luka parah," kata Basuki.

Apabila Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI mengambil alih pengerjaan bangunan, maka konsultan hanya akan bertindak sebagai pengawas. Namun, penunjukan konsultan harus dilakukan lebih ketat karena harus profesional dan mengerti konstruksi bangunan.

Selain mengevaluasi kejadian itu, Pemprov DKI juga akan memanggil dan mengevaluasi Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta. Semua data investigasi akan menjadi dasar kuat untuk mencari penyebab robohnya gedung olahraga yang ditargetkan selesai pada Desember 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com