Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Asia-Afrika Jadi Arena Balap Liar, Ini Tanggapan Polisi

Kompas.com - 23/09/2013, 17:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan menjadi rahasia umum bahwa Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, sering menjadi ajang balap liar mobil oleh sekelompok anak muda. Muncul kesan bahwa ada pembiaran oleh polisi atas aksi tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Chrysnanda mengatakan bahwa potensi pelanggaran lalu lintas dapat terjadi di mana saja. Tak hanya oleh pebalap liar, tetapi juga oleh orang lain yang kerap melanggar fungsi jalan.

"Di mana saja ada peluang terjadi pelanggraan. Ada jalan yang memang sering digunakan untuk duduk-duduk menikmati sesuatu dan menggunakan bahu jalan tidak sebagaimana mestinya," katanya di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/9/2013).

Menurut Chrysnanda, diperlukan kepedulian dan kepekaan oleh semua pihak menyangkut kedisiplinan di jalan raya. Dengan begitu, kecelakaan fatal yang menyebabkan kematian dapat dihindari. Ia mengatakan, sejauh ini polisi cukup aktif melakukan pencegahan, baik dalam segi penegakan hukum maupun dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya berdisiplin di jalan raya.

"Kegiatan patroli juga selalu dilakukan setiap malam. Terutama di malam-malam akhir pekan saat banyak orang menghabiskan waktu di tempat-tempat tertentu," ujarnya.

Pada Minggu (22/9/2013) subuh kemarin, terjadi kecelakaan yang menewaskan dua pejalan kaki di Jalan Asia Afrika. Mobil Toyota Corolla Altis yang dikemudikan David (22) kehilangan kendali, dan menabrak sejumlah sejumlah pejalan kaki dan tiga mobil sedan. Satu orang tewas di lokasi kejadian, seorang korban meninggal dunia di rumah sakit. Sementara itu, lima orang lainnya mengalami luka-luka.

Polisi telah menetapkan David sebagai tersangka. Namun, dari hasil tes urine dan darah yang dilakukan terhadapnya, David tidak terbukti mengonsumsi narkoba maupun minuman keras sebelum mengemudi. Dia mengaku menabrak karena menghindari sesuatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com