Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka Kasus GOR Koja

Kompas.com - 24/09/2013, 16:14 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Daddy Haryadi mengatakan, 20 saksi telah diperiksa dalam kasus robohnya cetakan beton atau bekisting tangga proyek Gedung Olahraga Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Kamis (19/9/2013) pekan lalu. Polisi belum mendapatkan tersangka dalam kasus itu.

Daddy mengatakan, polisi akan menaikkan status penanganan kasus itu dari penyelidikan ke penyidikan. Artinya, dalam waktu dekat, kemungkinan akan ada tersangka atas kasus yang menyebabkan tujuh orang terluka itu.

"Belum ada tersangka. Kita masih dalam penyelidikan. Sudah 20 saksi kita ambil keterangan. Ada dua lainnya menyusul (diperiksa)," kata Daddy, Selasa, (24/9/2013).

Ia mengatakan, tim Pusat Laboratorium Forensik Polri melakukan olah tempat kejadian perkara sejak Senin (23/9/2013). Sejumlah material bangunan dari lokasi kejadian dibawa untuk dijadikan bahan penyelidikan. Penyelidikan dilakukan untuk membuktikan apakah ada kesalahan komposisi bangunan atau tidak.

Dari hasil penyelidikan sementara, kata Daddy, kesalahan robohnya tangga GOR Koja mengarah pada penanggung jawab di lapangan. Mereka dapat dijerat Pasal 360 Ayat 1 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang terluka. "(Tersangka) mengarah kepada pimpinan lapangan," ujar Daddy.

Sejauh ini polisi sudah memeriksa saksi, yakni kakak-beradik korban luka Yayat dan Suwandi, delapan buruh, serta dua petinggi PT GAP selaku kontraktor pelaksana proyek. Saksi lain yang diperiksa adalah penyedia beton, sopir, dan karyawan operator pompa cor. Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Ratiyono dan konsultan pengawas proyek juga telah dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com