Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan I Gusti Ngurah Rai Ditutup, Anak Sekolah Jalan Kaki

Kompas.com - 09/10/2013, 14:46 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kericuhan karena penertiban di Jalan Buaran I RT 08 RW 12, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (9/10/2013), mengakibatkan ditutupnya Jalan I Gusti Ngurah Rai sepanjang 3 kilometer. Akibatnya, para pelajar yang melewati jalan itu terpaksa berjalan kaki dari sekolah ke rumahnya.

Yudistira Pratama (15) dan Fikri Prasetyo (15), siswa kelas IX SMP Negeri 6, terpaksa berjalan kaki dari sekolahnya di daerah Bulak, Duren Sawit, menuju rumahnya di daerah Sengon, Kampung Sumur. Jaraknya kurang lebih satu kilometer. Saat kondisi normal, mereka biasanya menumpang angkutan umum KWK T25 jurusan Rawamangun-Pondok Kopi dan KWK T26 Rawamangun-Kalimalang. Kedua angkot itu tidak melewati jalan itu karena kerusuhan di Buaran.

"Berangkatnya dianterin motor, sekarang mau pulang angkotnya enggak ada, jadinya harus jalan kaki," kata Fikri, Rabu siang.

Kemacetan akibat penutupan jalan tersebut membuat Dita (14) terlambat tiba di SMP Negeri 198, Kebon Singkong, Duren Sawit. Pagi tadi, Dita berangkat dari rumahnya di daerah Penggilingan, Cakung, sekitar pukul 06.30 WIB. Angkot KWK T25 jurusan Rawamangun-Pondok Kopi yang ditumpanginya harus berputar mencari jalan lain.

"Angkotnya muter-muter karena macet di mana-mana. Sampai sekolah enggak dimarahin guru soalnya guru-guru pada terlambat juga," katanya.

Lalu lintas di sepanjang Jalan Raya I Gusti Ngurah Rai ditutup sementara akibat kerusuhan saat eksekusi lahan warga di Jalan Buaran I, Klender, Rabu pagi. Arus lalu lintas baru dibuka mulai pukul 11.45 WIB. Meski demikian, kendaraan hanya dapat berjalan perlahan sekitar 20 km/jam. Bus transjakarta masih belum dapat beroperasi karena busway digunakan kendaraan dari arah sebaliknya (Pondok Kopi-Jatinegara). Di sisi selatan, jalan baru akan dibuka sore hari sekitar jam 15.00 atau 16.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com