Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Listrik Bekas Jepang Rp 900 Juta, PT INKA Rp 9 Miliar

Kompas.com - 10/10/2013, 09:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki alasan kenapa mereka lebih memilih mendatangkan kereta listrik bekas dari Jepang daripada kereta buatan PT Industri Kereta Api (PT INKA), untuk layanan kereta rel listrik Jabodetabek.

Kepala Humas Daops I PT KAI Sukendar Mulya mengatakan, harga kereta listrik bekas dari Jepang jauh lebih murah, yaitu sekitar Rp 900 juta. Sementara itu, kereta buatan PT INKA sekitar Rp 9 miliar.

"Walaupun bekas, masih bagus. Sebelum dibawa ke sini, diperbaiki terlebih dahulu," kata Sukendar saat ditemui dalam acara peluncuran buku Jonan dan Evolusi Kereta Api di Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Belanda, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Dalam kesempatan yang sama, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, pemerintah belum serius dalam memajukan transportasi publik. Dia berpendapat, PT INKA seharusnya diberi insentif agar kemudian harga jual kereta PT INKA terjangkau dan dapat digunakan oleh PT KAI.

Belum lagi, lanjut Agus, subsidi yang digelontorkan pemerintah dalam bentuk public service obligation (PSO) dalam layanan kereta api masih sangat kecil. "Yang saya tahu juga, KAI minta PSO ke pemerintah seperti pengemis," ujarnya.

Sebanyak 180 rangkaian kereta listrik bekas yang didatangkan dari Jepang akan tiba paling lambat pada akhir tahun ini. Sebanyak 180 rangkaian kereta listrik bekas tersebut merupakan rangkaian kereta tipe 205 yang dipesan dari East Japan Railway Company.

Jika sudah datang, maka kereta listrik itu akan menjadi tipe terbaru yang beroperasi di Indonesia, khususnya di Jabodetabek. Saat ini, tipe kereta listrik tipe paling baru yang dimiliki oleh PT KAI adalah tipe 203 yang didatangkan pada 2012, juga dari Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com