JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima apabila ada lembaga survei yang memberikan nilai merah atau buruk terkait penanganan persoalan di Jakarta, seperti kemacetan, dalam setahun kepemimpinannya.
"Memang belum. Sekarang belum apa-apa. Monorel sama MRT (mass rapid transit) baru dibangun," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balaikota, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Jokowi mengakui, urusan kemacetan di Jakarta tidak mudah diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun. Langkah untuk mengatasi kemacetan yang telah dilakukan masih dalam skala kecil, seperti menertibkan pedagang kaki lima (PKL), yang selama ini menjadi faktor kemacetan.
"Sehingga di tempat-tempat tertentu sudah tidak macet. Memang tidak mudah. Ini semua perlu waktu dan perlu proses," ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan, apabila semua moda transportasi sudah terpenuhi, mulai dari monorel, MRT, penambahan bus sedang dan transjakarta, serta integrasi semua moda transportasi di Ibu Kota, kemacetan perlahan bisa diatasi.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, masyarakat Jakarta masih belum puas dengan langkah Jokowi-Ahok mengatasi kemacetan. Bahkan, penanganan kemacetan Jokowi-Ahok masih sama dengan kepemimpinan Fauzi Bowo (Foke).
"Penanganan kemacetan masih menjadi PR Jokowi-Ahok. Sekitar 64,3 persen masyarakat menyatakan tidak ada perubahan soal kemacetan dengan gubernur sebelumnya (Foke)," ujar dia dalam acara evaluasi kinerja satu tahun Jokowi-Ahok di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.