JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo mengaku serba salah dengan masyarakat. Pernyataannya tersebut menyusul penolakan sejumlah warga atas perubahan desain bangku taman dari yang semula memanjang, menjadi single atau tunggal.
"Lah, itu kan saya ubah jadi single gara-gara info dari masyarakat. Katanya buat tidur-tiduran, buat pacaran, ya makanya jadi saya buat single," ujarnya di Waduk Ria Rio, Senin (21/10/2013).
Jokowi mengatakan, dia telah telanjur memesan sejumlah bangku taman berbentuk tunggal ke pengusaha mebel di Ceper, Klaten, Jawa Tengah.
Oleh sebab itu, tidak mungkin lagi jika dia mengubah desain kembali seperti bangku taman pertama. "Ya enggak apa-apalah, kan yang panjang juga enggak diganti, tetap ada. Jadi mau yang panjang ya silakan, mau yang single silakan," lanjut Jokowi.
Seperti diketahui, Jokowi mendatangkan 340 bangku taman untuk dipasang di tepi trotoar di sepanjang Jalan Medan Merdeka, Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, serta beberapa taman di DKI.
Namun, seiring berjalannya waktu, Jokowi mendapati bangku itu disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Misalnya, digunakan untuk kegiatan mesum oleh muda-mudi dan untuk tidur oleh tunawisma.
Untuk mengantisipasi hal yang sama, saat pengadaan kali kedua, Jokowi pun mengatakan akan mengubah desain bangku taman panjang menjadi tunggal. Ia berharap, dengan desain baru itu, masyarakat dapat memaksimalkan penggunaannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.