Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Tangki di Ria Rio Protes Dapat SP III

Kompas.com - 25/10/2013, 12:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Kompas.com/Robertus Belarminus Perusahaan tangki di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Jumat (25/10/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bina Maya Jaya (BMJ), perusahaan tangki yang berlokasi di sisi utara Waduk Ria Rio, mengajukan protes terkait penempelan surat peringatan (SP) III di sisi kiri pagar bangunannya oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur. Pihak PT BMJ menyatakan, lahan tersebut merupakan milik pengusaha M, yang dibeli dari keluarga Adam Malik.

Penanggung jawab di tanah PT BMJ, Somat, mengatakan, pihaknya berkeberatan dengan adanya penempelan tanpa konfirmasi dari petugas Satpol PP Jaktim. Selama ini, kata dia, belum ada pembicaraan apakah lokasi usaha tersebut masuk dalam rencana penertiban atau tidak.

"Terus terang, Satpol PP selama ini belum ada konfirmasi kepada pihak kami. Mereka menempel tanpa ada koordinasi dengan penghuni," kata Somat, saat ditemui, Jumat (25/10/2013).

Selain itu, PT Pulomas Jaya juga dikatakannya belum mengonfirmasi mengenai lokasi mana yang akan dilakukan penertiban. Dalam SP III yang diberikan, disebutkan bahwa bangunan yang berada di RT 02 itu merupakan yang akan ditertibkan.

"Nah, itu dia yang jadi pertanyaan saya, mana area yang dibongkar? Mana yang dibersihkan untuk kepentingan Waduk Ria Rio," ujar Somat.

PT BMJ telah melakukan gugatan terhadap Wali Kota Jakarta Timur terkait surat keputusan Wali Kota Jakarta Timur Nomor 250 Tahun 2013 tanggal 28 Agustus 2013 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penertiban Bangunan di atas tanah aset Pemprov DKI Jakarta di Waduk Ria Rio, di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Surat yang dilayangkan Pemkot Jaktim kepada pengusaha M itu meminta agar segera mengosongkan dan memindahkan barang-barang, tangki-tangki, dan lainnya yang berada di atas tanah aset Pemprov DKI. Kala itu, waktu yang diberikan 7 x 24 jam. Kasus ini sudah bergulir di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Terkait dengan penempelan SP III tersebut, lanjut Somat, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pengacara mereka. Dia mengatakan, tanah milik Adam Malik itu memang sedang diperdebatkan. Akan tetapi, PT BMJ telah membeli dari keluarga Adam Malik. Namun, dia membantah jika perusahaan tersebut milik Adam Malik. "Akta notaris ada. Kita beli dari keluarga Adam Malik," ujarnya.

Meskipun begitu, PT BMJ tetap mendukung langkah Pemprov DKI melakukan normalisasi waduk. Tetapi, Somat meminta kejelasan dan musyawarah dari Pemprov DKI. Jika tetap digusur, PT BMJ akan melakukan upaya hukum.

"Kita tetap lawan lewat hukum. Kita dipindahkan boleh, cuma gantilah dengan layak. Ajaklah bicara," ujar Somat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com