Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Transjakarta Uzur Belum Ada Penggantinya

Kompas.com - 28/10/2013, 09:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Transjakarta (UPT) DKI Jakarta Pargaulan Butarbutar mengakui banyaknya bus yang tidak beroperasi. Dari 579 unit bus, hanya 444 bus yang beroperasi. Dengan demikian, 135 unit yang tak jalan alias mangkrak.

Padahal, idealnya transjakarta yang beroperasi setiap harinya minimal harus 522 unit, tetapi pada kenyataannya hanya 444 unit bus saja. Pargaulan memaklumi kalau banyak penumpang yang mengeluh karena waktu tunggu bus jadi lebih lama.

Selain jumlah bus yang kurang, transjakarta yang beroperasi juga terkena macet sehingga memengaruhi waktu tempuh bus itu sendiri.

Sebagian bus yang saat ini tidak bisa dioperasikan, kata Pargaulan, terdapat di Koridor III (Kalideres-Harmoni) dan Koridor II (Pulogadung-Pasar Baru). Dari 126 bus yang melayani koridor ini, sebagian tidak bisa melayani penumpang. Bus yang masih beroperasi pun usianya sudah lima tahun alias sudah uzur.

"Koridor II dan III itu kan sebenarnya masa operasinya sudah selesai sejak 2012, sehingga harus diremajakan. Tetapi terpaksa diperpanjang sampai 2015 usia pakainya," kata Pargaulan, Sabtu (26/10/2013).

Perpanjangan waktu itu dilakukan karena belum ada bus pengganti. Masa perpanjangan bus itu akan berakhir pada Januari 2015. Pengadaan unit baru di dua koridor ini, jelas Pargaulan, sudah melalui tahap lelang, yaitu ditambah 76 unit bus baru.

"Jadi cukup banyak armadanya. Kalau sebelumnya kan jumlah bus di Koridor II dan III cuma 126 unit. Nanti kalau sudah diremajakan menjadi 175 unit," katanya.

Selain unitnya lebih banyak dibanding saat ini, seluruh bus yang digunakan adalah tipe articulated alias bus gandeng. Pargaulan menepis anggapan bahwa perpanjangan masa operasi transjakarta di Koridor II dan III yang seharusnya tidak beroperasi lagi itu disebabkan proses lelang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com