Padahal, idealnya transjakarta yang beroperasi setiap harinya minimal harus 522 unit, tetapi pada kenyataannya hanya 444 unit bus saja. Pargaulan memaklumi kalau banyak penumpang yang mengeluh karena waktu tunggu bus jadi lebih lama.
Selain jumlah bus yang kurang, transjakarta yang beroperasi juga terkena macet sehingga memengaruhi waktu tempuh bus itu sendiri.
Sebagian bus yang saat ini tidak bisa dioperasikan, kata Pargaulan, terdapat di Koridor III (Kalideres-Harmoni) dan Koridor II (Pulogadung-Pasar Baru). Dari 126 bus yang melayani koridor ini, sebagian tidak bisa melayani penumpang. Bus yang masih beroperasi pun usianya sudah lima tahun alias sudah uzur.
"Koridor II dan III itu kan sebenarnya masa operasinya sudah selesai sejak 2012, sehingga harus diremajakan. Tetapi terpaksa diperpanjang sampai 2015 usia pakainya," kata Pargaulan, Sabtu (26/10/2013).
Perpanjangan waktu itu dilakukan karena belum ada bus pengganti. Masa perpanjangan bus itu akan berakhir pada Januari 2015. Pengadaan unit baru di dua koridor ini, jelas Pargaulan, sudah melalui tahap lelang, yaitu ditambah 76 unit bus baru.
"Jadi cukup banyak armadanya. Kalau sebelumnya kan jumlah bus di Koridor II dan III cuma 126 unit. Nanti kalau sudah diremajakan menjadi 175 unit," katanya.
Selain unitnya lebih banyak dibanding saat ini, seluruh bus yang digunakan adalah tipe articulated alias bus gandeng. Pargaulan menepis anggapan bahwa perpanjangan masa operasi transjakarta di Koridor II dan III yang seharusnya tidak beroperasi lagi itu disebabkan proses lelang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.