JAKARTA, KOMPAS.com
- Mamat sangat gugup. Masih terbayang olehnya kematian Sanwani (48), petugas pemelihara lift di ruko tempatnya bekerja, Kamis (31/10). Sanwani meninggal karena terimpit badan lift dan dinding di ruko tempat Mamat bekerja.

Kejadian ini membuat ruko di Blok E Eks Auri Nomor AA5, Jalan Fakhrudin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu ramai didatangi orang yang penasaran dengan peristiwa yang menyebabkan satu nyawa melayang tersebut.

Polisi langsung datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara sebelum petugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menjemput jenazah Sanwani.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 12.15 atau sekitar satu jam setelah Sanwani datang ke ruko itu untuk memperbaiki kerusakan lift. Dia tengah mengelas roda lift yang mengalami gangguan. Sanwani memperbaiki lift itu seorang diri.

Awalnya, tidak ada yang aneh selama proses perbaikan lift di ruko penjual bahan kaus itu.

"Tiba-tiba, teman saya teriak kalau ada yang terjepit lift," kata Mamat.

Pemilik ruko dan semua karyawan yang tengah bertugas siang itu bergegas menuju lokasi lift. Mereka berusaha menolong korban. Namun, ternyata Sanwani sudah tidak bernyawa lagi.

Saat itu, lift berhenti di antara lantai dua dan tiga. Di situlah, jasad pria asal Kuningan itu berada.

Jenazah Sanwani diturunkan setelah polisi tiba dan selesai melakukan olah tempat kejadian perkara. "Luka terlihat di kepala kanan dan kiri korban," kata Komisaris Santoso, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanah Abang.

Jasad Sanwani lantas dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.

Tetap beroperasi

Santoso mengatakan, sementara ini kematian Sanwani merupakan kecelakaan kerja. Salah satu hal yang seharusnya tidak terjadi adalah lift yang tetap beroperasi saat dilakukan perbaikan.

"Kami juga belum mengetahui mengapa lift ini bisa beroperasi selagi ada perbaikan," katanya.

Dia mengatakan, lift bergerak dari bawah ke atas saat kejadian. Saat itu, lift dalam keadaan kosong. Biasanya, lift ini digunakan untuk menaikkan dan menurunkan gulungan kain di ruko itu. Ruko tersebut memiliki empat tingkat.

Menurut keterangan sementara sejumlah pihak kepada polisi, seharusnya Sanwani bekerja di lantai dasar.

"Mereka juga bingung mengapa jasad Sanwani ada di antara lantai dua dan tiga," kata Santoso.

Hingga kemarin sore, polisi masih meminta keterangan dari sejumlah saksi, yakni pemilik ruko, pihak perusahaan yang mempekerjakan Sanwani, dan beberapa karyawan di ruko tersebut. Sementara ruko tempat kejadian ini ditutup dan dipasang garis polisi.

Saat ditemukan, menurut Santoso, Sanwani menggunakan kaus biasa. Dia juga tidak memakai helm kerja.

Kecelakaan kerja yang berujung pada kematian pekerja ini seharusnya bisa dihindari jika semua prosedur kerja diterapkan sesuai aturan. (ART)