Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kemacetan, 6 Ruas Tol Segera Dibangun

Kompas.com - 09/11/2013, 11:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempertimbangkan untuk segera merealisasikan pembangunan enam ruas tol dalam kota. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat berada di rumah dinas Gubernur di Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2013).

Pembangunan enam ruas tol dalam kota diyakininya dapat mengurai kemacetan Ibu Kota. "Termasuk enam ruas tol, kita pikirkan untuk segera dibangun. Nanti ada jalur busnya, bisa mengurai semua kemacetan," kata Basuki.

Menurut dia, untuk mengurai kemacetan Ibu Kota yang sudah berpuluh tahun tak kunjung usai ada baiknya untuk melakukan kebijakan yang ada "pengorbanannya" terlebih dahulu. Namun, hasil dari kebijakan itu dapat dinikmati dalam jangka panjang.

Basuki mengakui enggan melaksanakan kebijakan yang banyak ditentang rakyat. Sebab, tahun 2013 ini merupakan tahun politik. Kebijakan seperti sterilisasi jalur transjakarta maupun pembangunan jalan tol harus segera dilaksanakan tanpa memikirkan konsekuensi politik yang ada.

"Ya, mungkin warga akan marah karena tambah macet, tapi setelah itu mungkin akan lebih senang lagi. Sekarang kita enggak usah berpikir politiklah, berpikir profesional saja," kata Basuki.

Rencana awal, Pemprov DKI baru akan membangun dua ruas tol dalam kota, yakni Sunter-Semanan dan Sunter-Pulo Gebang. Dua tol itu dibutuhkan untuk akses keluar masuk truk dan kontainer barang ke pelabuhan. Sementara empat ruas tol lainnya rencananya akan diubah menjadi jalan non-tol dan tidak berbayar.

Pihak investor swasta, PT Jakarta Tollroad Development, yang mengajukan konsep enam ruas tol dalam kota kepada Pemprov DKI, akan segera mengerjakan dua tol dalam kota, Sunter-Semanan dan Sunter-Pulo Gebang.

Sementara itu, untuk empat ruas tol lainnya, kata Basuki, akan dikerjakan Pemprov DKI Jakarta sendiri. "Pak Gubernur sih maunya kita ambil saja, dan kerjakan pakai APBD 2014, kan kita targetkan Rp 67 triliun," kata Basuki.

Pembangunan megaproyek senilai Rp 42 triliun itu pun telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017. Tak sedikit yang mengecam pembangunan enam ruas tol dalam kota karena ditengarai akan merusak tata kota Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menggelar public hearing proyek itu dengan mengundang Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, para akademisi, dan pengamat perkotaan. Saat berkampanye pada Pemilihan Gubernur Jakarta, Jokowi menentang keras pembangunan enam ruas tol tersebut.

Megaproyek yang telah digagas sejak masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI Sutiyoso dibagi dalam empat tahap yang rencananya selesai pada 2022. Pada tahap pertama, akan dibangun ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Pada tahap kedua, dilakukan pembangunan ruas Tol Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap ketiga meliputi pembangunan ruas tol koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Pada tahap terakhir, akan dibangun ruas tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.

Total panjang ruas enam tol dalam kota adalah sepanjang 69,77 kilometer. Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT JTD, tetapi tarifnya akan terpisah dari tol lingkar luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com