Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perintahkan Dinding JLNT Casablanca Dibersihkan

Kompas.com - 25/11/2013, 10:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat pengerjaan yang tak kunjung usai dan penyelesaian yang molor hingga satu tahun lamanya, proyek jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang menjadi tampak tidak terawat.

Pantauan Kompas.com, jalur turun JLNT tepat di depan TPU Menteng Pulo, Casablanca, dinding pembatas JLNT sudah penuh coret-coretan oleh piloks dan jalur telah dipenuhi oleh mobil-mobil maupun taksi dan mikrolet yang berbaris parkir atau ngetem.

Saat meninjau penyambungan segmented box girder (SBG) terakhir pada Minggu (24/11/2013) malam, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginstruksikan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan fasilitas publik.

"Persoalan gampang itu. Mereka (lurah, camat, Wali Kota) seharusnya sudah tahulah kalau lihat yang kotor harus dibagaimanakan," kata Jokowi.

Jokowi mengharapkan sebelum JLNT itu diujicoba pada pertengahan Desember mendatang, coret-coretan di dinding pembatas sudah dibersihkan dan tidak ada lagi masyarakat yang memarkirkan kendaraan mereka di jalur naik turun JLNT. Selain pengerjaan pembersihan itu, hingga pertengahan Desember akan dilakukan proses finishing. Seperti pengaspalan jalan, pengecoran dinding pembatas, pembuatan taman di bawah JLNT, pemasangan rambu jalan, dan pemasangan lampu.

"Semuanya sudah selesai dan gampanglah finishing-nya. Karena bagian yang paling sulit itu ya masang box girder yang terakhir ini, memang harus malam-malam dikerjakannya. Malam hari saja macet apalagi siang-siang," ujar Jokowi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengatakan, membutuhkan waktu dua hingga tiga pekan untuk merapikan JLNT. Dinas PU DKI telah bekerjasama dengan berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk merapikan. Seperti Dinas Perhubungan untuk memasang rambu-rambu lalu lintas, Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk membuat taman, serta Dinas Perindustrian dan Energi untuk memasang lampu penerangan jalan.

Dengan beroperasinya JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, diharapkan akan mengurangi beban kendaraan di Jalan Satrio. Sebab, kendaraan dari arah Tanah Abang ke Kampung Melayu atau sebaliknya dapat melalui jalur atas.

"Traffic-nya akan terbagi dua, arus di bawah local traffic dan di atas true traffic--yang bisa langsung melintas dari Kampung Melayu menuju Tanah Abang atau sebaliknya," ucapnya.

Untuk pengaturan lalu lintas, seperti pengaturan sepeda motor bisa melintas atau tidak diserahkan ke Dinas Perhubungan. Jika melihat kebijakan sebelumnya di JLNT Antasari-Blok M, kendaraan roda dua dilarang melintas karena dianggap berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com