"Semua harus masuk rusun," kata politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Jokowi ini, selepas acara di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (1/12/2013).
Jokowi mengatakan, warga pasti tertampung di berbagai rusun di kawasan Jakarta Timur. Sehingga, tidak ada alasan bagi warga bertahan di tenda.
"Cukup, kalau enggak di (rusun) Pinus Elok, di Cakung ada. Kalau enggak di Cakung, di (Rusun) Pulogebang ada," ujar Jokowi.
Terkait kompensasi yang diberikan, Jokowi mengaku tak tahu menahu persoalan tersebut. Dirinya mengatakan, hal itu menjadi urusan dari PT Pulomas Jaya. "Enggak tahu, itu urusan (PT) Pulomas. Kita enggak pernah ngeluarin uang sepeserpun karena bukan urusan kita," ucapnya.
Sebelumnya, Romlah (46) salah satu warga yang masih bertahan di tenda pengungsian, mengaku dirinya belum mendapatkan surat peringatan. Romlah yang sehari-harinya berjualan nasi rames di bilangan Cempaka Mas, Jakarta Pusat, menyayangkan tidak adanya surat pemberitahuan, karena bila memang ada ia juga akan cepat mencari kontrakan untuk dapat segera pindah.
Warga lainnya, Taufiq (52), mengatakan, sebenarnya ia sudah membayar uang muka kontrakan sejak bulan Juni. Namun, karena tidak kunjung digusur sehingga uang panjar yang ia bayarkan hangus begitu saja. Ia pun memilih bertahan di rumahnya namun kemudian digusur.
Jelang hari kedua penertiban, bangunan yang ditertibkan pada kawasan tersebut merupakan yang ditempati 285 kepala keluarga. Ada warga yang telah dipindahkan ke rusun, ada pula yang mengungsi di tenda-tenda yang dibangun di sekitar lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.