Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Tangerang Blokade Tol

Kompas.com - 03/12/2013, 15:32 WIB

TANGERANG, KOMPAS — Ribuan buruh yang tergabung dalam berbagai aliansi, federasi, dan serikat pekerja se-Tangerang Raya (Kabupaten dan Kota Tangerang, serta Tangerang Selatan) serempak turun ke jalan dan melakukan razia pekerja dari pabrik ke pabrik-pabrik, Selasa (3/12/2013). Mereka juga memblokade jalan tol di Bitung. Sementara itu, massa buruh di Kota Tangerang berencana menutup akses jalan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Kami mendesak pemerintah kota atau kabupaten dan Gubernur Provinsi Banten segera merevisi besaran upah minimum kota atau kabupaten (UMK) tahun 2014 dari Rp 2,44 juta menjadi Rp 2,602 juta per bulan. Kalau tidak, kami akan melumpuhkan kawasan industri, jalan tol, dan kawasan bandara," kata Koordinator Aliansi Buruh Tangerang Raya Koswara di Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (3/12/2013).

Berdasarkan pemantauan Kompas, massa buruh mulai memblokade pintu masuk tol Bitung sejak pukul 05.30. Akibatnya, banyak pengendara yang akan masuk tol terpaksa memutar balik dan kemudian melalui Jalan Raya Serang untuk melanjutkan perjalanan ke Tangerang dan Jakarta.

Sejak pagi, informasi penutupan jalan itu dilaporkan oleh banyak pengendara yang terjebak kemacetan.

Selain menutup jalan masuk tol, para buruh juga melakukan aksi sweeping dari pabrik ke pabrik dan menjemput rekan-rekan sesama buruh untuk melakukan aksi unjuk rasa. Konsentrasi massa tersebar di sejumlah tempat kumpul di Balaraja, Cikupa (Citra Raya), kawasan industri Manis, Jatake, Jatiuwung, Karawaci, dan Batu Ceper.

Hingga pukul 13.00 tadi, massa buruh masih menutup jalan, sedangkan yang lainnya konvoi menggunakan sepeda motor dan mobil menuju tol Balaraja dan tol Bitung.

"Kami berencana menutup akses jalan tol. Kalau pemerintah tidak mau merevisi UMK menjadi Rp 2,602 juta, kawasan industri akan lumpuh total," ujar Umar Sabdila (35), buruh dari kawasan Jatake.

Sebagian massa bertolak ke Kantor Pemerintah Kabupaten Tangerang di Tigaraksa.

Konvoi kendaraan yang dikawal polisi mengakibatkan arus lalu lintas di sejumlah jalan raya mulai dari Jatiuwung (satu arah) macet total. Demikian juga Jalan Raya Serang tersendat.

Di Kota Tangerang

Sementara itu, massa buruh di Kota Tangerang siang ini mulai berjalan ke Bandara Soekarno-Hatta setelah sebelumnya berkumpul di di Jalan Raya Daan Mogot, Kota Tangerang, dan berunjuk rasa di Kantor Pemerintah Kota Tangerang.

Selanjutnya, massa berencana melakukan aksi menutup Jalan Surya Dharma, Neglasari, Kota Tangerang, yang merupakan akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, lewat pintu M1 (dari Kota Tangerang).

"Aksi unjuk rasa akan terus bergulir sampai pemerintah mengubah besaran nilai UMK, seperti kemauan buruh," kata Sunarno, koordinator Kabut Bergerak, di Batu Ceper, Kota Tangerang. (PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com