Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Jatah Hunian di Rusun Cakung Barat, Warga Ria Rio Bingung

Kompas.com - 05/12/2013, 23:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Sejumlah keluarga warga Ria Rio yang direlokasi untuk menempati rumah susun (rusun) Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, telantar akibat tidak memperoleh unit hunian yang terdapat di rusun tersebut.

Mereka adalah warga di lahan sengketa Adam Malik yang tempat tinggalnya telah dibongkar pascapenertiban akhir pekan lalu.

Nafsia (57), warga RT 7 RW 15 di Ria Rio, merupakan salah satu yang telantar menanti kepastian dengan menunggu di basement blok D rusun Cakung Barat. Nafsia diantar menantunya, Rinto (32), dan beberapa anggota keluarga untuk mendapatkan rusun di lokasi tersebut. Namun, wanita yang memgaku sudah 20 tahun tinggal di lahan sengketa Adam Malik dan sudah mendaftar di Kecamatan Pulogadung untuk direlokasi pada Senin (2/12/2013) itu belum juga mendapatkan rusun.

"Kata pengelola sudah habis. Sekarang belum tahu bagaimana lagi," keluh Rinto, yang menemani mertuanya tersebut, Kamis (5/12/2013).

Menurut Rinto, mereka yang diterima di rusun Cakung Barat adalah warga yang telah mendaftar sejak Rabu (27/11/2013) dan Kamis (28/11/2013). Sementara mertuanya baru mendaftar dengan menyerahkan KTP serta KK di kecamatan, dua hari pascapembongkaran. "Yang daftar Senin (2/12/2013), katanya entar dulu. Yang diduluin yang daftar Rabu sama Kamis," ujar Rinto.

Rinto berencana akan memperjuangkan nasib mertuanya agar memperoleh rusun sama seperti warga Ria Rio lainnya.

Sementara Leni (30), warga RT 02 RW 15, mengalami nasib serupa. Sejak bangunannya dibongkar, dirinya menumpang di tempat tinggal salah satu saudaranya. "Saya belum terima kunci. Semalam ke sini, tapi belum dapat. Sekarang saya mau balik lagi," ujar Leni.

Dwi, bagian administrasi rusun Cakung Barat mengatakan, hanya terdapat 150 unit hunian kosong pada dua blok, yakni blok C dan blok D di rusun Cakung Barat.

Menurutnya, kurang lebih 180 KK warga Ria Rio yang datang untuk menempati rusun. Dwi mengatakan tidak mengetahui bagaimana sisa warga lainnya yang tidak terakomodasi rusun. "Yang untuk warga Ria Rio hanya dua blok, yaitu blok C dan D masing-masing terdapat 75 unit. Dua blok lainnya di sini sudah terisi," ujar Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com