Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi Korban Pemerkosaan Hamil Setelah Diperkosa Bergantian

Kompas.com - 12/12/2013, 19:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) berinisial NFR (16) diperkosa secara bergantian oleh tiga siswa hingga menyebabkan korban mengandung. Korban tidak dapat melawan karena tangannya diikat dan mulutnya disumpal.

Kuasa hukum korban, Hardiyan Saksono, mengatakan bahwa pelaku adalah mantan pacar korban berinisial T serta dua rekannya berinisial A dan P. Mereka memerkosa korban di sebuah indekos di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 24 Agustus 2013 (bukan November seperti diberitakan sebelumnya).

Hardiyan menuturkan, saat itu korban baru saja selesai mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolahnya. Korban berpapasan dengan T, mantan pacarnya (sebelumnya disebut pacar), di lantai 3 sekolah tersebut. Situasi di sekolah itu dalam keadaan sepi.

T kemudian berbincang dengan korban dan mengatakan hendak membicarakan suatu hal. Pelaku mengajak NFR pergi ke lantai 7 sekolah tersebut. "Korban lalu ditarik ke WC perempuan oleh T itu," kata Hardiyan di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (12/12/2013) sore.

Secara tiba-tiba, kata Hardiyan, T memerkosa NFR di kamar mandi perempuan tersebut. Padahal saat itu korban sedang datang bulan. Korban tidak dapat melawan saat T melakukan aksi bejatnya itu.

Menurut Hardiyan, korban dan T pernah menjalin asmara, tetapi tidak bertahan lama. T berasal dari sekolah berbeda, tetapi masih dalam satu area sekolah korban. "T kelas XII, korbannya kelas XI. Di situ satu yayasan cuma sebelah-sebelahan," ujar Hardiyan.

Korban merasa terguncang setelah mengalami kejadian itu. Remaja putri ini enggan menceritakan aib yang menimpanya kepada orangtuanya. Selang satu bulan kemudian, yakni pada 28 September, berniat melakukan aksinya kembali. Kali ini T membujuk NFR dan mengajak korban makan di indekos dua temannya A dan P. Saat itu, kedua rekan T tidak berada di indekos.

Hardiyan mengatakan, T memaksa dan menarik korban masuk ke dalam kamar indekos kawannya. Saat itulah A dan P pulang ke indekos tersebut. Hardiyan menyebutkan, A dan P mengancam akan mengarak T dan korban. T disebutnya berniat membayar dua temannya A dan P dengan uang Rp 200.000 untuk menutup mulut. Namun, niat itu ditolak oleh kedua temannya.

Ironisnya, kedua pelaku justru memaksa T agar mereka dapat berhubungan intim dengan korban. Entah mengapa, T kemudian menyetujui permintaan kedua temannya itu. Korban lalu diperkosa oleh pelaku secara bergantian.

"Kejadian kedua itu, korban disumpal (karena) mau teriak, mau berontak diikat," ujar Suyadi Karyadi, kuasa hukum korban.

Setelah peristiwa itu, ujar Suyadi, korban mengalami perubahan sikap. Orangtua korban menaruh curiga setelah anaknya tidak kunjung datang bulan. Setelah ditanya, korban akhirnya mengakui telah mengandung.

Ibu korbankemudian melaporkan kejadian yang menimpa anaknya di Mapolres Metro Jakarta Timur dengan nomor laporan 1966/K/XII/2013/RJT pada 17 November 2013. Setelah dilakukan visum, korban terbukti hamil dua bulan.

Polisi menangkap ketiga pelaku pada Selasa (10/12/2013) kemarin. Karena korban masih di bawah umur, pengacara korban menggunakan Pasal 81 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 18 tahun penjara dan denda maksimal Rp 300 juta juncto Pasal 285 tentang pemerkosaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com