Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tak Akan Gubris Tuntutan Preman Terminal Lebak Bulus

Kompas.com - 09/01/2014, 18:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak akan memenuhi permintaan para preman di Terminal Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia hanya akan mengakomodasi kepentingan pedagang kaki lima (PKL) dan pegawai tiket perusahaan otobus (PO) terminal itu.

"Yang kita akomodir, ya, yang bisa diakomodir saja. Preman kok diakomodir. Mau diakomodir ke mana? Ke rumahmu?" kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (9/1/2014).

Jokowi menyebutkan, ada 10 pihak yang menolak penutupan terminal bus tersebut, yakni sopir bus, kernet, calo bus, pegawai tiket PO, PKL, pedagang asongan, kuli panggul, organisasi masyarakat, preman, dan tukang parkir. Jokowi memastikan hanya akan mempertimbangkan jalan keluar untuk para PKL dan pegawai tiket PO.

Ia telah memerintahkan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan Jakarta untuk merelokasi PKL ke Lokasi Binaan, Muria Dalam, Manggarai, Jakarta Selatan. Adapun untuk pegawai tiket, Jokowi memerintahkan Dinas Perhubungan untuk meminta perusahaan memindahkan mereka ke terminal lain, yakni Pulogadung, Kampung Rambutan, dan Kalideres.

Jokowi telah mengumpulkan sejumlah instansi terkait, yakni PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Dishub Jakarta, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dia memerintahkan kepada semua instansi tersebut untuk melaksanakan sesuai dengan tugasnya.

"Kalau PT MRT kan maunya langsung jalan proyeknya. Tapi kan ndak bisa, karena ada masalah teknis. Jadi selesaikanlah," ujarnya.

Penutupan Terminal Bus AKAP Lebak Bulus dilakukan untuk mendukung pembangunan dipo mass rapid transit. Sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2014, sejumlah penghuni terminal berunjuk rasa menuntut penundaan penutupan terminal hingga setelah hari raya Idul Fitri. Namun, berdasarkan jadwal pembangunan oleh PT Mass Rapid Transit, batas penutupan terminal pada 15 Januari 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com