Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir 2 Meter, Seribu Lebih Warga Rawajati Mengungsi

Kompas.com - 17/01/2014, 21:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Selain di Kampung Pulo, banjir dari luapan Sungai Ciliwung juga merendam ratusan rumah warga yang berada di RW 07 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Seribu lebih warga tercatat mengungsi ke berbagai tempat karena ketinggian air sudah 2 meter lebih.

Budi Partono (65), Ketua RW 7, mengatakan, sebanyak 6 RT di wilayahnya terendam banjir. Sebagian warga menurutnya sudah meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Ada 1.100 jiwa yang mengungsi. Dari 6 RT yang banjir, paling parah itu di RT 02, 03, dan RT 04," kata Budi kepada Kompas.com, di Rawajati, Jumat (17/1/2014) malam.

Ia mengatakan, permukaan Sungai Ciliwung yang melintasi permukiman warga di wilayahnya terus mengalami peningkatan. Dia memprediksi, puncaknya akan terjadi pada malam hingga Sabtu (18/1/2014) dini hari nanti.

"Sekarang ketinggian air itu mulai 1,5 meter sampai 2 meter. Kemungkinan akan bertambah sampai 3 meter. Maksimal nanti pukul 03.00 pagi," ujar Budi.

Sementara itu, bantuan bagi warga menurutnya masih dalam kondisi mencukupi. Bantuan berasal dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan dan lainnya. Permukiman warga saat ini dalam kondisi gelap karena aliran listrik setempat dipadamkan.

Sejumlah tempat yang digunakan untuk pengungsian antara lain Pos Bina Warga, Kantor Diklat Badan Pemeriksa Keuangan, dan Jembatan Kalibata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com