Sugiarti dan Widodo menikah pada pukul 10.00 WIB di Kantor Urusan Agama (KUA) Karet Tengsin. Di luar kantor KUA, banjir melanda kawasan ini setinggi 50 sentimeter. Rumah Sugiarti yang akan ditempati pasangan ini di Gang Buaya, RW 07, Karet Tengsin, pun terkena banjir setinggi 1 meter.
"Kacau semuanya, ha-ha-ha. Sudah disiapin jauh-jauh hari, tahunya pas hari H kena banjir," tutur Sugiharti saat dijumpai di kantor KUA.
Sugiharti tak henti-hentinya tertawa mengingat peristiwa unik itu. Dia bahkan bercerita makanan untuk pesta pernikahan yang sudah disiapkan khusus untuk keluarga pun hanyut diterjang banjir. "Rendangnya udah enggak tahu hanyut ke mana," katanya.
Sugiharti mengatakan, pada pukul 02.00 air tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya yang bertingkat dua. Dalam waktu cepat, air sudah memenuhi seluruh ruangan di lantai dasar rumahnya. Yang bisa diselamatkan, kata Sugiharti, hanya bangku-bangku untuk pesta pernikahan. "Soalnya itu kan pinjam, jadi cepat-cepat supaya enggak hanyut," kenangnya.
Pesta pernikahan yang meriah kini hanya menjadi ada dalam kenangan Sugiharti. Awalnya, dia mengaku sedih tidak bisa melaksanakan pernikahan yang diinginkannya. Tetapi, pasangannya terus menyemangati Sugiharti untuk tetap melangsungkan pernikahan di KUA yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah.
Sejak pagi, Sugiharti beserta keluarga kecilnya sudah datang ke KUA. Mereka pun dengan cepat berdandan di sini. "Heboh banget tadi pagi, di sini ramai banget pada dandan," canda penghulu yang menikahkan Sugiharti dan Widodo. Sugiharti pun tersipu malu.
Setelah melangsungkan ijab kabul, Sugiharti dan suaminya langsung berganti baju. Dengan riasan tebal yang masih melekat di mukanya, Sugiharti langsung berubah drastis. Pakaiannya kini hanya kaus dan jaket, dengan celana pendek serta sandal jepit. Demikian pula dengan suaminya. Saat diminta berfoto bersama, Sugiharti pun tersipu malu.
"Ah, Mbak. Harusnya tadi. Ini saya udah berantakan lagi, mau banjir-banjiran," seloroh perempuan dengan seorang anak ini.
Para keluarga dan tetangga yang hadir pun sudah siap-siap mengenakan mantel untuk kembali menerjang banjir. Meski banjir masih setinggi 1 meter, Sugiharti tetap berencana pulang ke rumahnya.
"Ya, nikmatin aja. Kapan lagi nikah banjir-banjiran. Enggak akan saya lupain pernikahan saya ini," tutur Sugiharti.
Pengantin baru ini tak menggunakan iring-iringan mobil mewah layaknya kelas menengah. Keduanya memilih menaiki motor yang sudah disiapkan keluarga untuk keduanya menerjang banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.