Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat di Katulampa Putuskan Pembuatan Waduk dan Sodetan

Kompas.com - 20/01/2014, 14:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat koordinasi yang dilakukan sejumlah pejabat Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) dan pimpinan daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi di posko pantauan Ciliwung-Katulampa, Senin (20/1/2014) siang, menghasilkan beberapa keputusan. Para kepala daerah itu berkomitmen mengatasi banjir.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air di Kementerian Pekerjaan Umum Muhammad Hasan mengatakan, secara umum ada dua proyek penanggulangan banjir yang diputuskan dalam rapat tersebut. Rapat menyepakati pembuatan Waduk Ciawi di Bogor dan Waduk Sukamahi di Depok. Rapat juga memutuskan untuk menghidupkan lagi ide proyek sodetan Ciliwung-Cisadane.

"Pembangunan infrastruktur untuk penanggulangan banjir harus dipercepat," kata Hasan di sela-sela konferensi pers seusai rapat itu.

Soal pembangunan dua waduk, Kementerian PU meminta pemerintah daerah setempat melaksanakan pembebasan lahan milik warga. Seiring dengan itu, Kementerian PU akan menyelesaikan desain waduk. Proyek pembangunan dua waduk itu menggunakan APBN 2014.

Masih soal waduk, Hasan mengatakan, Kementerian PU secepatnya akan menerbitkan peraturan menteri soal pengalihan wewenang pengelolaan waduk serta situ-situ di penyangga Jakarta ke pemerintah setempat. Saat ini ada ratusan waduk dan situ di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang berpengaruh terhadap debit air yang masuk ke Jakarta.

Soal pembuatan sodetan Ciliwung-Cisadane, Kementerian PU dan pimpinan daerah sepakat mengubah desainnya, dari semula terbuka menjadi tertutup. Hal itu dilakukan agar pemerintah tidak terlalu banyak membebaskan lahan di sepanjang sodetan itu.

"Panjang terowongannya 1,2 kilometer, akan melimpahkan debit air sebanyak 200 meter kubik per detik. Itu jumlah yang normal dan aman untuk dapat masuk ke aliran Sungai Cisadane," ujarnya.

Untuk mewujudkan pembangunan sodetan tersebut, Kementerian PU akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pemerintah untuk Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Perwakilan dari dua daerah tersebut tidak datang pada rapat koordinasi Senin siang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com