Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengungsi Banjir Jakarta Naik 2 Kali Lipat Dibanding Pekan Lalu

Kompas.com - 21/01/2014, 13:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat peningkatan jumlah pengungsi banjir Jakarta sejak pekan lalu hingga awal pekan ini. Peningkatannya lebih dari dua kali lipat.

Akhir pekan lalu, BNPB mencatat ada 30.784 pengungsi di 140 lokasi pengungsian. Adapun pekan ini jumlah pengungsi bertambah menjadi 62.819 orang. "Pengungsi (banjir) sebanyak 62.819 jiwa di 253 titik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/1/2014) pagi.

Adapun jumlah mereka yang terdampak banjir mengalami peningkatan tiga kali lipat menjadi 38.672 kepala keluarga atau 134.662 jiwa. Pada akhir pekan lalu, terdapat 48.263 jiwa atau 10.520 kepala keluarga terdampak banjir.

Sutopo mengatakan, hingga saat ini banjir masih menggenangi beberapa wilayah di Jakarta. Namun, semua sungai mengalami penurunan debit air sehingga banjir mulai surut.

Sementara itu, BNPB menyatakan banjir tahun lalu lebih besar dampaknya dibandingkan tahun ini. Pada Januari 2013, banjir di Jakarta menyebabkan 83.930 jiwa mengungsi di 307 lokasi.

BNPB menyatakan, para pengungsi banjir kali ini membutuhkan sejumlah bantuan langsung. Kebutuhan mendesak tersebut meliputi mobil toilet untuk daerah yang sulit terjangkau, seperti Cakung Timur, selimut, makanan siap saji, air mineral, dan air bersih.

Berdasarkan pendataan Pusat Pengendali Operasi BPBD DKI Jakarta, banjir Jakarta sejak Selasa pekan lalu hingga hari ini berdampak pada 34 kecamatan, 100 kelurahan, 444 RW, dan 1.227 RT. Wilayah terdampak banjir tahun ini adalah sebagai berikut:

Di Jakarta Timur, tinggi muka air (TMA) 20- 350 cm dan jumlah terdampak 9 kecamatan, 32 kelurahan, 131 RW, 559 RT, 22.209 KK, dan 65.090 jiwa. Jumlah pengungsi sebanyak 22.405 orang di 101 lokasi pengungsian. 101 titik. Korban jiwa sebanyak 7 orang.

Di Jakarta Selatan, tinggi muka air 50-300 cm. Jumlah terdampak 8 kecamatan, 16 kelurahan, 40 RW, 171 RT, 7.557 KK, dan 29.969 jiwa. Jumlah pengungsi 16.345 orang di 44 lokasi pengungsian. Seorang warga meninggal dunia.

Adapun banjir di Jakarta Pusat sedalam 50-150 cm dengan jumlah terdampak 2 kecamatan, 9 kelurahan, 25 RW, 56 RT, 250 KK, dan 10.392 jiwa. Jumlah pengungsi sebanyak 3.426 jiwa di 17 lokasi pengungsian.

Wilayah banjir Jakarta Barat sedalam 10-150 cm dengan jumlah terdampak 9 kecamatan, 19 kelurahan, 87 RW, 278 RT, 7.820 KK, dan 24.933 jiwa. Jumlah pengungsi 14.521 orang di 52 lokasi pengungsian dan ada satu korban meninggal dunia. Di Jakarta Utara, ketinggian banjir 20-130 cm dengan jumlah terdampak 6 kecamatan, 24 kelurahan, 161 RW, 163 RT, 836 KK, dan 4.278 jiwa. Jumlah pengungsi 6.113 orang di 39 titik. Korban jiwa sebanyak tiga orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com