JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian korban banjir Kelurahan Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, menempati pelataran gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan, Jalan Raya Kalibata. Mereka memerlukan tambahan selimut dan obat-obatan di tempat pengungsian.
Yunirah, warga RT 011 RW 005 Cawang, mengatakan, sudah 8 hari mengungsi bersama lima anaknya di tempat pengungsian. Ia mengatakan, selain rasa aman serta makanan, hal yang paling dibutuhkan olehnya adalah selimut.
"Yang kurang selimut. Kemarin sudah dikasih, tapi sudah pada basah karena kena tempiasan hujan. Di sini kalau malam dingin," katanya saat ditemui Kompas.com, Rabu (22/1/2014).
Ani, istri Ketua RT 012 RW 003, mengatakan, warga juga memerlukan popok dan obat-obatan untuk anak-anak mereka. "Kami enggak ada minyak kayu putih, biskuit juga sedikit. Kalau perlu, kasur lipat," kata Ani.
Ani mengatakan, banyak warga yang selimutnya agak basah karena tempias hujan. Alas tidur berupa tikar terlalu tipis untuk melapisi lantai masjid yang sangat dingin.
Pantauan Kompas.com, puluhan pengungsi menginap di masjid di STIKES Binawan. Dalam ruangan seluas lebih kurang 100 meter persegi itu, ibu, anak, dan orang tua bercampur bersama. Beberapa pengungsi lain tinggal di tenda yang didirikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Untuk kebersihan, telah tersedia fasilitas mandi, cuci, dan toilet.
Luapan air Sungai Ciliwung menggenangi pelataran kampus tersebut pada Selasa malam lalu. Namun, kata Yusnirah, sejak pagi tadi air perlahan-lahan surut. Jalan layang di depan kampus pun sudah terlihat dan dapat dilalui kendaraan bermotor meski terpantau padat. Tadi malam, lalu lintas di jalan tersebut lumpuh total karena jalan terendam banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.