Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Sahabat Karam, Diduga Dihantam Ombak dan Badai

Kompas.com - 23/01/2014, 14:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Walau masih menunggu penelitian pihak terkait, Polda Metro Jaya menduga kuat penyebab karamnya KM Sahabat karena kapal dihantam ombak tinggi dan badai akibat curah hujan yang besar.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, dugaan itu diperkuat setelah memeriksa sejumlah saksi dan melihat kondisi di lapangan.

"Sementara menunggu penelitian pihak berwenang. Diduga penyebabnya ombak yang cukup tinggi dan curah hujan yang besar. Akibatnya, kapal miring dan tenggelam," kata Rikwanto di ruang kerjanya, Rabu (23/1/2014).

Menurut Rikwanto, keterangan para awak kapal menunjukkan bahwa kondisi cuaca memang sulit diprediksi saat kejadian.

Waktu KM Sahabat berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, cuaca sudah mulai gerimis, tetapi ombak masih biasa. Saat itu, katanya, cuaca diharapkan membaik saat pemberangkatan. "Tapi di Mil 22, ombak membesar," katanya.

Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tenggelamnya KM Sahabat di Pulau Damar sebelah timur Kepulauan Seribu, Selasa (21/1/2014) sekitar pukul 12.10 itu. Kapal itu tenggelam lebih kurang 22 mil dari breakwater Pelabuhan Tanjung Priok, tepatnya pada koordinat 05 derajat 45' 07" Lintang Selatan dan 107 derajat 02' 05" Bujur Timur.

Kepala Kantor Syahbandar Kelas Utama Pelabuhan Tanjung Priok Captain Arifin Soenardjo mengatakan, ada sekitar 139 penumpang, termasuk awak kapal, saat musibah itu terjadi. Sebanyak 132 orang selamat tanpa cedera, sementara enam orang lain mengalami luka ringan dan sempat dirawat di RS Pelabuhan, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com