Fandi menuturkan, dia menemani ibunya ke Pangkal Balang, Bangka Belitung, untuk menjual kain. Sejak Senin (20/1/2014) malam, dia bersama ibunya menginap di Pelabuhan Tanjung Priok untuk naik KM Sahabat pada esok paginya.
Kapal pun berangkat pada pukul 06.00, Selasa (21/1/2014). Dia pun langsung tidur karena mengantuk.
Setelah tiga jam tertidur, tiba-tiba ibunya membangunkannya karena kapal akan tenggelam. Dia pun segera bangun, dan berusaha menyelamatkan diri. Fandi amat menyayangkan tidak ada peringatan dari pihak kapal.
"Ada peringatannyaa itu pas kapal kapal sudah terbalik. Dikasih tahu pakai speaker di kapal," ucap Fandi.
Fandi menggandeng tangan ibunya menuju pintu sisi kanan, sebelum kapal benar-benar terbalik. Namun, ajakan putra bungsunya tersebut tak digubris oleh Siti. Korban yang kini belum ditemukan tersebut malah menarik anaknya ke pintu sisi kiri yang belum tenggelam.
"Pas saya buka pintunya, air langsung masuk. Saya terlepas dengan ibu. Sejak itulah, sampai sekarang saya masih mencari ibu," ujar Fandi dengan suara lirih.
Setelah kapal tenggelam, Fandi yang sehari-harinya menjadi nelayan, sempat mencari ibunya. Selama 15 menit, dia berenang mengelilingi kapal. Namun, usahanya sia-sia. Ibunya tidak terlihat.
Karena kelelahan dan kehabisan nafas, dia pun naik ke permukaan air. Dia terlihat oleh beberapa anak buah kapal (ABK) yang terapung di atas perahu karet. Mereka pun segera menaikkan pemuda tersebut ke atas sekoci.
Hampir lima jam, dia bersama penumpang lainnya terkatung-katung di laut. Namun, dia belum menyerah mencari ibunya. Saat SV Gagak, kendaraan air jenis tug boat itu mengangkut para korban selamat, Fandi kembali berusaha mencari ibunya.
Dari penumpang yang selamat, tak ada sosok ibunya. Dia pun melapor ke pos pengaduan kehilangan yang di buka di kantor Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok. Beberapa prosedur pendataan dan tes DNA dia jalani. Dia berharap segera bertemu dengan ibunya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.