Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Motor dan Mobil, PNS DKI Kaget Dicegat Pagi-pagi

Kompas.com - 07/02/2014, 13:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai bulan ini, setiap Jumat pertama, akan ada beberapa pegawai negeri sipil (PNS) DKI dari Inspektorat Provinsi DKI Jakarta yang akan mencegat para PNS yang menggunakan kendaraan pribadi ke Balaikota Jakarta. Aksi itu mengagetkan para PNS DKI yang berkantor di Balaikota.

Seperti yang dialami oleh seorang PNS DKI, Arie (37). Ia kaget ketika tiba-tiba dicegat di pintu gerbang DPRD DKI. Motor yang dikendarainya langsung diberhentikan dua PNS yang mengenakan baju koko. Arie ditanya tentang identitas, KTP, dan keperluannya. Ia mengaku dalam keadaan mendesak sehingga terpaksa melanggar Instruksi Gubernur Nomor 150 Tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum bagi PNS DKI.

"Tadi buru-buru. Eh sudah dicegat saja, ya sudah jujur saja," kata Arie di Balaikota Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Petugas Inspektorat DKI, Roy Fernando Samosir, terus mencatat pelat nomor kendaraan bermotor serta identitas pemilik kendaraan. Menurut Roy, pihaknya tidak akan memaksa para PNS DKI yang melanggar untuk kembali ke rumah masing-masing dan menggunakan angkutan umum ke Balaikota. Hanya, identitas beserta nomor induk kepegawaian (NIK) akan dicatat untuk dilaporkan kepada Inspektur DKI Franky Mangatas. Franky akan melaporkan lebih lanjut kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk evaluasi lebih lanjut. Jokowi memiliki hak untuk menentukan sanksi bagi para PNS yang masih melanggar larangan menggunakan kendaraan.

"Kita harus dapat mengetahui bagaimana tingkat kepatuhan PNS pada kebijakan Gubernur ini diterapkan di lapangan," kata Roy.

Menurut Roy, hingga pukul 11.00 WIB, banyak PNS yang masih melanggar larangan tersebut. Tim tersebut akan bertugas hingga sore hari di beberapa lokasi. Dua orang petugas menjaga di gerbang DPRD DKI, tiga petugas di depan Balaikota, tiga petugas di lapangan IRTI Monas, lima petugas di kantor Abdul Muis, dan enam petugas di Dinas Teknis Jatibaru.

Selain PNS yang menggunakan kendaraan umum, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga absen menggunakan kendaraan dinas mereka Jumat ini. Jokowi bersepeda dari rumah dinasnya menuju Balaikota. Adapun Basuki bersepeda dari kediamannya di Kompleks Pantai Mutiara hingga halte bus kota terintegrasi busway (BKTB) dan melanjutkan menggunakan BKTB Pantai Indah Kapuk (PIK) hingga Monas. Setibanya di Monas, Basuki berjalan kaki menuju Balaikota Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com