Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terusir dari Desa, Rumah Sarotin di Jakarta Kena Gusur

Kompas.com - 07/02/2014, 15:13 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah terusir dari desanya di Bandung, Sarotin (46), penderita tumor neurofibromatosis sempat tinggal di Jalan Basuki Rahmat, RT 07 RW 10, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur. Namun, sejak setahun belakangan, rumah tinggalnya terkena gusuran proyek apartemen.

"Sudah setahun lalu Sarotin enggak tinggal di sini. Tadinya memang di sini. Tapi ya, sejak kena gusuran itu enggak tahu di mana," kata Kemal, warga RT 07 RW 010, Jumat (7/2/2014).

Menurut Kemal, Sarotin tinggal bersama seorang anak perempuan. Anak itu juga "mewarisi" penyakit yang sama dengan Sarotin, tetapi tidak separah Sarotin.

Selama tinggal di wilayah tersebut, kata Kemal, Sarotin berprofesi sebagai pengamen atau pengemis. Warga sekitar tidak tahu di mana tempat Sarotin biasa mengamen atau meminta-minta. Warga juga tak banyak di mana lokasi tinggal Sarotin pasca-penggusuran.

Seorang warga bernama Glen, warga yang digusur dari wilayah itu sebagian besar pindah ke dekat Kanal Banjir Timur. Ada juga yang pindah ke Pondok Kopi, Jakarta Timur.

dailymail.co.uk Sarotin, penderita neurofibromatosis di Jakarta Timur.

Bekas rumah Sarotin berada di Lapangan La'i. Kini lapangan itu masih berupa tumpukan tanah dan pasir yang sedang digarap oleh alat-alat berat. Lapangan itu dibatasi oleh tembok setinggi kira-kira 50 sentimeter. Di sekitar wilayah yang sama juga tertumpuk puing bangunan bekas penggusuran rumah warga lain di wilayah tersebut.

Kisah Sarotin tertangkap oleh media asal Inggris, Daily Mail. Dia terusir dari desanya di Bandung, Jawa Barat, setelah keluarga dan anak-anak janda beranak empat ini tidak mau mengakuinya lagi. Dia mengaku tak mampu mencari pengobatan untuk penyakitnya itu.

Kondisi Sarotin dengan penyakit itu memang penuh benjolan. Namun, penyakit ini tak menular. Kasus neurofibromatosis adalah genetik "warisan", tetapi 50 persen perkembangan mutasinya acak sebelum mereka lahir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com