Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, DKI Bangun Pintu Air Kali Angke

Kompas.com - 11/02/2014, 15:03 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mengantisipasi banjir di wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun pintu air di Kali Angke. Sebelum pintu air itu dibangun, Pemprov DKI akan menambah kapasitas pompa air Kapuk dan menyelesaikan pembangunan sheet pile atau turap Kali Angke.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengatakan, ketiga program tersebut merupakan bagian dari rangkaian antisipasi banjir di sejumlah wilayah di Jakarta, khususnya di Kapuk Muara. Ia menyebutkan, pembangunan pintu air Kali Angke akan dilakukan pada waktu 2,5 tahun mendatang. Pembangunannya akan dilakukan setelah pembangunan turap selesai dan pompa air Kapuk diperbarui.

Selain Kapuk Muara, beberapa kawasan lain diharapkan juga terbebas dari genangan banjir. Kawasan tersebut meliputi Jelambar, Grogol, Pejagalan, dan Daan Mogot.

Sebelum pembangunan pintu air itu direalisasikan, tahun ini juga akan dibangun turap sepanjang 300 meter dari 2 km panjang bantaran Kali Angke. Begitu juga dengan pompa air Kapuk 1, 2, dan 3, akan direkondisi agar optimal memompa air dari kawasan Kapuk Muara yang kerap tergenang. Ketiga pompa air tersebut akan ditingkatkan dari 500 liter per detik menjadi sekitar 4.000-5.000 liter per detik.

"Paling cepat pembangunan pintu di Kali Angke 2,5 tahun. Kalau sheet pile di Kali Angke dalam tahun ini juga," ujar Basuki di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (11/2/2014).

Basuki menambahkan, untuk jangka panjang, Pemprov DKI berencana membeli lahan seluas 30 hektar di sekitar Kali Tunjungan, tepatnya di bagian utara kawasan PIK. Pada lahan milik pengembang kawasan PIK itu, Pemprov DKI juga akan membangun waduk.

Namun, rencana pembelian lahan untuk pembuatan waduk tersebut akan dikaji terlebih dahulu. Jika dikalkulasi dengan harga senilai Rp 2 juta per meter persegi, maka dibutuhkan anggaran sebesar Rp 60 triliun untuk membeli tanah di PIK itu. "Makanya, akan kita kaji dahulu, bila memang pompa dan megawaduk seluas 90 hektar yang akan kita bangun sudah mencukupi, ya tidak usah," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com