Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocoran Basuki, Anas Effendi Dipromosikan Jadi Wali Kota Jakbar

Kompas.com - 13/02/2014, 10:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Masih ingat dengan Anas Effendi? Ya, dia adalah mantan Wali Kota Jakarta Selatan yang pernah tertangkap basah sedang tertidur lelap saat sidang paripurna DPRD dan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Kabarnya, dia dipromosikan menjadi Wali Kota Jakarta Barat.

Bocoran ini terlontar dari bibir Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Pak Effendi diusulkan jadi wali kota kembali ke Jakarta Barat," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Kendati demikian, Basuki enggan menjelaskan lebih detail alasan promosi Anas kembali menjabat sebagai wali kota.

Pada saat perombakan pejabat eselon II secara besar-besaran pada Rabu (12/2/2014) kemarin, posisi Anas sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI Jakarta diserahkan kepada Wakil Kepala Dinas Pendidikan Agus Suradika. Namun, Anas tidak menghadiri pelantikan tersebut.

KOMPAS.com/Indra Akuntono Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta Anas Effendi tertidur saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (13/3/2013).

Anas juga tidak menghadiri pelantikannya pada saat diangkat menjadi Kepala BPAD DKI pada 14 Februari tahun lalu. Dia beralasan ada rapat lain yang jauh lebih penting dibandingkan dengan menghadiri pelantikan tersebut. Saat itu, ia mengisi kekosongan jabatan setelah ditinggalkan oleh Maman Achdiyat yang sudah memasuki masa pensiun.

Pada 13 Maret 2013, saat sidang paripurna DPRD, Anas tertangkap basah sedang pulas tertidur di barisan kursi paling belakang DPRD. Dia terlihat tertidur sepanjang Gubernur Jokowi menyampaikan pidato. Anas segera terbangun dari tidurnya setelah rapat paripurna dinyatakan selesai dan ditutup oleh Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan.

Terakhir, Anas lagi-lagi bermasalah saat ia menampilkan Jokowi dalam iklan layanan masyarakat perlindungan arsip saat bencana. Setelah tampil di beberapa layar kaca televisi, Jokowi pun meminta agar iklan tersebut ditarik peredarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com