Para pedagang itu masuk ke Pasar Blok G sejak September 2013. Selama enam bulan, mereka dibebaskan dari sewa kios. Mulai Maret ini, mereka harus mulai membayar sewa jika tetap mau menggunakan kios.
"Ini sudah mau selesai (masa gratisnya-red). Katanya sih akhir Februari ini. Dagangan masih sepi begini," kata Heru (28), pedagang batik pekalongan yang menempati Blok A lantai 3 Pasar Blok G Tanah Abang, kepada Kompas.com, Selasa (18/2/2014).
Menurut Heru, tiga bulan pertama berdagang, pembeli masih cukup ramai. Setelah tiga bulan berlalu, pembeli mulai jarang datang, apalagi sampai ke lantai 3.
Ramainya Pasar Blok G, menurut dia, karena adanya panggung musik yang menjadi salah satu program Jokowi agar Pasar Blok G ramai didatangi pengunjung.
Jika dagangan masih sepi, Heru dan beberapa pedagang lainnya di lantai 3 Blok G tidak yakin akan bertahan.
"Kalau nanti harus sewa, saya enggak berani soalnya dagangan sepi," katanya Masril (38), juga pedagang yang menempati lantai 3.
Kepala Pasar Tanah Abang Blok G Warimin mengatakan, pihaknya juga belum mengetahui apa kebijakan Pemprov DKI selanjutnya setelah enam bulan gratis. "Setelah enam bulan ini, kebijakan pusat seperti apa saya belum tahu," tuturnya.
Kalau sudah ada perkembangan terbaru dari Pemprov DKI, kata dia, pengurus Pasar Blok G akan segera mengumumkan kepada pedagang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.