Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rehabilitasi Roger Danuarta Tergantung Putusan Pengadilan

Kompas.com - 18/02/2014, 17:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polsek Metro Pulogadung menyatakan, keputusan rehabilitasi terhadap artis peran Roger Danuarta hanya ditentukan majelis hakim di pengadilan. Polisi hanya akan membantu proses tersebut sampai pada kejaksaan dan jaksa akan meneruskannya pada pengadilan.

"Kita ajukan prosesnya ke kejaksaan dan jaksa nanti ke pengadilan, baru diputuskan oleh hakim," kata Kepala Polsek Metro Pulogadung Komisaris Zulham Effendy, Selasa (18/2/2014), di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur.

Zulham mengatakan, setiap orang memiliki hak untuk mengajukan proses rehabilitasi tersebut sebagaimana diamanatkan dalam peraturan surat Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2010 tentang penempatan penyalahgunaan, korban penyalahgunaan, dan pencandu narkotika ke dalam lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Untuk memenuhi syarat tersebut, ada aturan barang bukti jenis heroin harus di bawah 1,8 gram, sedangkan narkoba jenis ganja harus di bawah 5 gram. Adapun heroin yang terdapat pada Roger berberat bruto 1,5 gram dan ganja dengan berat bruto 15,70 gram.

Untuk memastikan berat pasti narkoba yang terdapat pada dirinya, saat ini Roger tengah diperiksa oleh laboratorium Badan Narkotika Nasional. Hal itu dilakukan karena terdapat bungkusan pada narkoba yang terdapat pada Roger dan memengaruhi berat aslinya.

"Kalau ketentuan itu terpenuhi, silakan pihak keluarga mengajukan (rehabilitasi) ke pengadilan dan nanti yang memutuskan pengadilan," ujar Zulham.

Zulham menyatakan, sampai dengan saat ini keluarga Roger hanya mengucapkan terima kasih kepada polisi karena sudah mengamankan Roger saat situasi yang tidak aman di malam kejadian. Keluarga Roger juga mempersilakan polisi melanjutkan proses hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com