Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Jokowi agar Kawasan Grogol Tak Banjir Lagi

Kompas.com - 24/02/2014, 12:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan S Parman, Grogol, Jakarta Barat, merupakan salah satu jalan yang kerap banjir saat hujan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Kepala Dinas Perhubungan Manggas Rudy Siahaan pun meninjau sejumlah proyek untuk menghilangkan genangan di jalan tersebut.

Jokowi, yang mengenakan pakaian khas blusukan, kemeja putih lengan digulung dan celana panjang hitam, ditemani Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan, menengok pengerjaan peninggian tanggul, Senin (24/2/2014), sekira pukul 11.00.

Tidak hanya melihat-lihat, Jokowi juga memeriksa langsung pembangunan tersebut. Dia sempat melompati talang yang terbuat dari kayu, diikuti oleh Manggas yang memakai baju dinas berwarna hijau.

Pengerjaan mulut air terlihat belum dimulai. Yang baru dilakukan petugas adalah menandai ruas di trotoar yang bakal dijebol sebagai mulut air.

Di sela-sela blusukan, Jokowi mengatakan bahwa ada dua penyebab genangan di jalan tersebut. Pertama, luapan air dari Kali Grogol (kali yang bersebelahan dengan jalan). Jedua, tidak ada mulut air di trotoar yang tembus ke saluran di bawahnya.

"Persoalan limpasan kali kita atasi dengan meninggikan tanggul menjadi 1,5 meter. Kalau yang di trotoar, kita tambah mulut air supaya enggak ada genangan lagi di jalan ini," ujar Jokowi.

Jokowi mengaku telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta untuk mengoptimalkan pompa saat menyedot air di jalan, yang kemudian dialirkan ke Kali Grogol. Dengan demikian, dia yakin, genangan tidak akan muncul lagi di jalan itu saat hujan.

Rudy mengatakan, pengerjaan peninggian tanggul telah dilaksanakan sejak dua minggu terakhir. Ia memprediksi, pengerjaan proyek tersebut rampung pada akhir Februari 2014.

Untuk sumber pendanaan, Rudy mengatakan bahwa hal itu bersumber dari APBD 2014. Namun, dia tidak dapat memperkirakan berapa anggaran yang bakal ia keluarkan.

"Karena ini sifatnya mendadak, anggarannya masuk ke 'pos sewaktu-waktu'. Jadi kita kerjakan dulu proyeknya, baru nanti kita hitung, (sudah) keluarkan total biaya berapa," ujar Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com