Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijanjikan Relokasi, Belasan Warga Kali Sentiong Telantar di Rusun Komarudin

Kompas.com - 25/02/2014, 18:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Belasan warga dalam tiga keluarga dari RT 17 RW 05, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, bingung dengan nasib mereka kini. Warga yang dulunya tinggal di bantaran Kali Sentiong dijanjikan ikut dalam program relokasi di Rumah Susun Sederhana Sewa Komarudin, Cakung, Jakarta Timur. Namun, mereka kini telantar karena tidak mendapat tempat hunian di rusun itu.

Lestari (44), salah satu warga yang telantar, sudah berada di rusun tersebut sejak Kamis (20/2/2014). Sampai kini, ia belum mendapat informasi akan menempati hunian mana di rusun itu. Saat dilakukan penggusuran di Sunter Agung, Kamis (20/2/2014), Lestari ikut pindah dengan membawa barang bawaan serta suami dan anak-anaknya.

"Begitu gusuran hari Kamis, kita langsung berangkat ke sini hari itu juga," kata Lestari saat ditemui Kompas.com di selasar Blok 5 Rusun Komarudin, Selasa (25/2/2014) siang.

Lestari mengaku mengikuti prosedur pendaftaran relokasi sama seperti tetangga lain. Ia menyerahkan kartu keluarga dan kartu tanda penduduk kepada pengurus RT di tempat tinggalnya. Lestari juga menyatakan, namanya tercatat dalam daftar warga yang akan direlokasi oleh seseorang yang menjadi pengurus relokasi. Pengurus tersebut, kata Lestari, mengantarkan dan membawa data warga hingga ke rusun tersebut.

Menurut Lestari, bangunan di wilayahnya digusur untuk pembangunan jalan. Warga setempat ditawari pilihan oleh aparat kelurahan untuk menempati rumah susun atau menerima uang kerahiman sebesar Rp 500.000.

"Pokoknya kalau mau uang, enggak dapat rusun. Kalau mau rusun, enggak dapat uang kerahiman," ujar Lestari.

Lestari mengakui sempat menerima uang kerahiman. Namun, karena ingin mendapatkan rusun, ia mengembalikan uang tersebut kepada aparat kelurahan. Namun, setelah dibawa bersama ke Rusun Komarudin, Lestari tidak mendapatkan tempat tinggal.

Ia sudah menanyakan hal tersebut kepada petugas penjaga Rusun Komarudin. Dia diminta menunggu dan bersabar. "Ngadu ke pak sekuriti yang pegang kuncinya, suruh sabar ya, berdoa-doa. Tapi, saya sudah bawa barang-barang, TV, kasur, gitu," ujar Lestari.

Kini warga tersebut bertahan di selasar rusun sembari menunggu kepastian. Lestari bersama suaminya, Tarmidi (46), berada di sana bersama lima orang anak mereka. Mereka mengaku memiliki KTP sebagai warga DKI.

Keluarga Lestari sudah 2,5 tahun mengontrak di Sunter Agung. Tetangga lain yang juga berstatus pengontrak sudah lebih dulu mendapatkan rusun. "Ada sudah masuk di lantai 5, lantai 4, sama lantai 1. Tapi, saya belum dapat, mau masuk ke mana belum dapat," ujarnya.

Nasib serupa juga dialami oleh Oni (50). Ia diantar ke Rusun Komarudin sesuai dengan pengarahan dari petugas. KK dan KTP-nya diminta untuk pengurusan kepindahan. Ia juga diantar oleh petugas tersebut menuju rusun. Oni berharap dapat memperoleh kepastian tempat tinggal. "Harapannya dapat rusun karena di sana mau ke mana lagi sudah dirubuhin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com