Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pindah ke Rusun, Warga Kampung Pulo Minta Kepastian Ganti Rugi

Kompas.com - 20/02/2014, 17:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Warga Kampung Pulo yang terdampak program normalisasi Sungai Ciliwung menolak menempati Rumah Susun Sederhana Sewa Komarudin di Cakung, Jakarta Timur. Mereka menginginkan ada kepastian mengenai ganti rugi rumah mereka sebelum direlokasi ke rusun.

Camat Jatinegara Syofian Taher mengatakan, sebanyak 91 warga Kampung Pulo sudah mendaftar untuk direlokasi pindah ke Rusunawa Komarudin. Hanya 62 orang warga yang terverifikasi memiliki rumah di Kampung Pulo. Dari jumlah tersebut, hampir separuhnya menolak pindah ke rusun.

"Yang menolak kurang lebih 50 persen, tapi jumlah pastinya saya belum jelas. Mereka menolak karena merasa menunggu kepastian ganti rugi berapa," kata Syofian kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2014).

Selain itu, warga lebih suka jika dipindahkan ke Rusun Cipinang Besar Selatan, bukan Rusun Komarudin. Warga beralasan Rusun Komarudin terlalu jauh dari tempat tinggal sekarang.

Syofian menyebutkan, warga yang telah setuju untuk pindah ke Rusun Komarudin juga menanti kejelasan soal ganti rugi. Syofian tidak dapat berkomentar soal ganti rugi karena hal itu merupakan kewenangan Panitia Pembebasan Tanah (P2T).

Secara terpisah, Kepala Unit Pengelola Rusun DKI Wilayah III Jefyodya Julian menyatakan, warga Kampung Pulo tidak mungkin direlokasi ke Rusun Cibesel. Rusun tersebut sudah diperuntukan bagi warga Taman Burung, Pluit, Jakarta Utara. Sekarang ini sudah ada undian bagi warga Taman Burung untuk menempati rusun tersebut.

Ia menyebutkan, awalnya rusun itu memang diplot untuk relokasi warga Kampung Pulo. Namun, karena warga tidak kunjung bersedia direlokasi, rusun tersebut akhirnya menjadi jatah warga Taman Burung yang sudah mau pindah.

"Setelah banjir, mereka baru mau. Jadi tetap di Komarudin, datanya lagi diklarifikasi pihak kecamatan, jadi warga silakan masuk," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com