Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi soal Pasar Blok G: Kita Kurang Apa Lagi Sih?

Kompas.com - 25/02/2014, 19:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan telah berupaya semaksimal mungkin untuk membantu memindahkan pedagang kaki lima dari tepi jalan ke Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jokowi berjanji akan tetap menjalankan proses penataan sesuai skema yang ditetapkan.

"Kita sudah berupaya. Minta ATM, kita bikin. Kita kasih gerbang, food court-nya kita buat, dulu kotor sekarang bersih. Jembatan penghubung sedang proses, eskalator juga mau ditaruh, promosi juga sudah, keramaian juga kita sediakan. Kita kurang apa lagi sih?" ujarnya saat mengunjungi Pasar Blok G, Selasa (25/2/2014) siang.

Soal sepinya pembeli, Jokowi meminta agar para pedagang memiliki jiwa enterpreuner. Jika tidak, kata Jokowi, maka sulit sekali membuat kawasan tersebut ramai pembeli. Jokowi tidak akan mengubah barang dagangan para pedagang. "Mengubah bagaimana, biasa jualan kaus disuruh jualan sepatu, nanti malah bingung nanti," ujarnya.

Ia menyebutkan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI akan fokus membenahi fasilitas umum dalam pasar itu, yakni dengan menambahkan eskalator, jembatan penghubung antarblok, dan memperbaiki fasilitas yang rusak. Jokowi tidak dapat memastikan kapan fasilitas tersebut rampung. Dia hanya mengatakan secepatnya.

Jokowi juga tidak mempermasalahkan banyaknya pedagang yang keluar dari Pasar Blok G. Ia menegaskan bahwa pedagang yang telah keluar itu tidak boleh kembali lagi ke tempat relokasi tersebut. Ia juga meminta agar pedagang tidak kembali berjualan di trotoar atau bahu jalan.

Saat ini puluhan pedagang telah meninggalkan kiosnya di lantai 2 dan 3 Pasar Blok G Tanah Abang. Sebagian di antarnya kembali berjualan di tepi Jalan Jatibaru X, Tanah Abang. Pedagang mengeluhkan sepinya pembeli di Pasar Blok G. Mereka juga mengeluhkan kurangnya fasilitas berupa jembatan penghubung dan eskalator seperti yang pernah dijanjikan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com