Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanggapan PT JM soal Iklan di Tiang Pancang Monorel

Kompas.com - 03/03/2014, 17:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT Jakarta Monorail (PT JM) Sukmawati Syukur membenarkan adanya pemasukan iklan dari tiang pancang monorel yang mangkrak. Menurut dia, tidak ada permasalahan yang muncul dengan pemasangan iklan di tiang pancang monorel sepanjang Senayan maupun Kuningan, Jakarta Selatan.

"Benar, pihak Pariwara Billboard memang diberi izin untuk memasang iklan di sana (tiang). Sebab, pada tahun 2011, tiang pancang itu seutuhnya milik PT JM," kata Sukma kepada Kompas.com, Senin (3/3/2014).

Saat itu pula belum ada permasalahan mangkraknya pembayaran utang tiang pancang monorel dengan PT Adhi Karya. Bahkan, PT Adhi Karya pada tahun 2011 masih bergabung dalam satu konsorsium bersama PT JM membangun monorel.

Sukma menjelaskan, kerja sama dengan Pariwara Billboard telah berlangsung sejak 2011 saat perhelatan akbar SEA Games digelar. Kerja sama itu disepakati setelah Pariwara Billboard memperoleh izin dari konsorsium lain, seperti PT Adhi Karya dan Pemprov DKI Jakarta.

Ia pun mengaku heran ketika pemasangan iklan di tiang pancang monorel diperdebatkan. Sebab, pemasangan iklan dilakukan sejak 2011. Sekarang, kata dia, sudah tidak ada lagi iklan yang terpampang di tiang pancang monorel. Setelah dua tahun melakukan kontrak sewa tiang monorel dengan PT JM, kerja sama tersebut selesai pada akhir 2013.

Hal itu berdasarkan pertemuan rapat di kantor Satpol PP dengan beberapa pihak, termasuk Pariwara Billboard. Mereka membahas, di antaranya, soal penghentian pemasangan iklan karena adanya kelanjutan pembangunan monorel.

Dari hasil pertemuan itu, pihak Pariwara Billboard harus membersihkan iklan yang dipasang karena akan dilakukan proses audit. "Tolong jangan dibesar-besarkanlah masalah ini," kata Sukma.

Sebelumnya diberitakan, Pariwara Billboard membenarkan adanya kontrak sewa untuk pemasangan iklan di tiang monorel bersama PT JM. Direktur Pariwara Billboard Putra Fajar mengatakan, pihaknya melakukan pemasangan iklan di tiang monorel di daerah Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, dan juga di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.

Jumlah tiang yang digunakan untuk iklan, menurutnya, tergantung pada minat dari pengiklan. Namun, rata-rata per tahun, Pariwara dapat mengomersialkan sekitar 35 tiang yang terbagi di dua lokasi tersebut.

Menurutnya, tidak semua tiang monorel bisa dipakai untuk memasang iklan. Sebab, kata dia, pengiklan memilih letak posisi tiang monorel yang strategis. Selain itu, untuk kawasan Kuningan, aturan memasang iklan juga lebih ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com