Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alot, Negosiasi Pemprov DKI dengan PT Jakarta Monorail

Kompas.com - 06/03/2014, 14:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, dia belum menyepakati perjanjian kerja sama atau PKS dengan PT Jakarta Monorail (PT JM). Negosiasi soal poin-poin di dalam PKS itu, kata Jokowi, masih berlangsung dengan alot.

Jokowi mengatakan, ada empat hal yang menjadi bahan negosiasi. "Pertama, yaitu jaminan keuangan PT JM, yaitu antara satu sampai lima persen. Kita jelas minta yang paling banyak. Mereka (PT JM) minta 0,5 persen, tapi kan ini tawar-menawar. Kita ikuti saja prosesnya," ujarnya di Balaikota Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Yang kedua adalah jaminan bahwa pemerintah akan memberikan kucuran dana jika nantinya pendapatan moda transportasi itu tidak mampu menutupi biaya operasional monorel, alias merugi.

Ketiga, soal penguasaan properti di sepanjang proyek monorel oleh PT JM. Mantan Wali Kota Solo tersebut menginginkan pembagian yang jelas, mana ruang properti yang boleh dipakai PT JM untuk menambah pendapatan dan mana yang tidak. Jangan sampai, lanjut Jokowi, Pemprov DKI mengabaikan hal itu.

Yang keempat lebih spesifik, yakni soal pemasangan iklan sepanjang jalur monorel. Jokowi juga ingin ada pembagian yang jelas, mana ruang properti yang boleh dipasangi iklan dan mana yang tidak.

Hal tersebut juga penting, mengingat pendapatan asli daerah (PAD) Jakarta dari iklan, reklame, dan lainnya, cukup signifikan.

"Kita maunya detail dan hati-hati sekali supaya ndak rugi kita. Ini yang sedang kita bicarakan, tunggu saja hasil negosiasi," ujarnya.

Berdasarkan perjanjian PT JM dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), batas akhir selesainya perjanjian kerja sama adalah akhir Maret 2014. Jokowi berharap negosiasi tersebut berjalan cepat dan menguntungkan kedua belah pihak.

Sebelumnya diberitakan, PKS antara Pemprov DKI dan PT JM diketahui habis masa waktunya pada awal 2014 ini. Pemprov DKI Jakarta ingin mengubah beberapa poin dalam PKS. 

Negosiasi tersebut pun tak lebih hanya untuk memastikan bahwa Pemprov DKI tak merugi atas proyek monorel tersebut. Monorel di Jakarta atau yang resmi bernama Jakarta Eco Transport (JET), terdiri dari dua rute, yakni greenline dan blueline.

Rute greenline memiliki panjang 11,5 kilometer dari Kuningan-Kuningan Sentral-Gatot Subroto-Senayan-Jalan Asia Afrika-Pejompongan-Karet-Dukuh Atas-Kuningan.

Blueline memiliki panjang 9,7 kilometer yang bakal membentang dari Kampung Melayu-Tebet-Kuningan-Kasablanka-Tanah Abang Roxy-Mal Taman Anggrek dengan penambahan jalur ke wilayah Jakarta Timur, yakni dari Pondok Kelapa-Sentral Timur dan Jakarta Barat, yakni ke Puri Indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com