Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sara Dikenal Pandai Bergaul di Kampus

Kompas.com - 07/03/2014, 16:11 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Berita pembunuhan terhadap mahasiswa Universitas Bunda Mulia (UBM), Ade Sara Angelina Suroto (19), oleh mantan pacarnya, Ahmad Imam Al Hafitd (19), mengagetkan teman-teman kuliahnya. Semasa hidup, Sara, yang dibunuh dengan dianiaya dan disetrum di dalam mobil pada Rabu (5/3/2014) dikenal sebagai sosok periang dan mudah bergaul.

Perasaan kaget disampaikan oleh Elisabeth (19), mahasiswa jurusan Sastra Mandarin. "Kaget juga saya, kenal sih sama orangnya. Tapi enggak begitu dekat," kata Elisabeth kepada Kompas.com di Kampus UBM, Jakarta, Jumat (7/3/2014).

Seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi yang enggan disebut namanya juga mengatakan, Sara adalah sosok yang pandai bergaul.

Dalam aksi pembunuhan yang diduga berencana ini, Hafitd dibantu oleh kekasihnya, Assyifa Ramadhani (19). Mereka diduga bersekongkol menghabisi nyawa Sara. Hafitd diduga sakit hati terhadap korban sehingga ingin membunuhnya. Pasalnya, setelah hubungan keduanya berakhir, Sara enggan bertemu Hafitd. Sementara itu, Assyifa membantu Hafitd lantaran ia khawatir kekasihnya kembali menjalin hubungan dengan Sara.

Mulanya, Assyifa berpura-pura hendak mengantar Sara ke tempat kursus bahasa Jerman di Goethe-Institut di Jalan Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2014) sore. Assyifa dan Sara pun berjanji bertemu di sekitar Stasiun KRL Gondangdia, tak jauh dari Goethe-Institut.

Setelah bertemu, Assyifa mengajak Sara masuk ke dalam mobil KIA Visto yang dikendarai Hafitd. Selanjutnya, terjadi percekcokan di antara mereka. Sara pun dipaksa tetap berada di dalam mobil.

Selanjutnya, Hafitd dan Assyifa membawa Sara menuju Jakarta Timur. Selama perjalanan, pasangan kekasih ini menganiaya Sara dengan cara memukul hingga menyetrum. Setelah pingsan, keduanya menyumpal mulut korban dengan kertas koran.

Begitu tak bernyawa, keduanya membuang korban di Tol JORR ruas Bintara, Kilometer 41, Bekasi Timur, Rabu (5/3/2014) subuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com