Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sekolah Ancam Pendapatan Sopir Angkot

Kompas.com - 14/03/2014, 13:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan sopir angkutan umum Koperasi Wahana Kalpika (KWK) T-14 jurusan Setu Keong-Cilangkap berunjuk rasa di pertigaan Jalan Bina Marga, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2014). Mereka protes beroperasinya bus sekolah yang menyerobot jalur trayek mereka.

Nurahman (56), salah seorang sopir yang melakukan aksi demo, mengatakan, dengan beroperasinya bus sekolah di jalur tersebut, para sopir terancam kehilangan penumpang dari kalangan pelajar, yang menjadi salah satu sumber pendapatan mereka.

"Kalau anak sekolah enggak ada, kita mau narik apa? Soalnya, harapan kita dari anak sekolah saja sekarang," kata Nurahman, Jumat siang.

Trayek T-14 banyak melewati sekolah-sekolah. Jumlahnya, kata Nurahman, kurang lebih sekitar 10 sekolah.

Ia mengatakan, bus sekolah tersebut sudah beroperasi sejak Kamis (13/3/2014). Meski baru sehari beroperasi, pihaknya mengaku merasakan penurunan pendapatan hampir separuh.

"Kemarin cuma dapat Rp 50.000, biasa bersihnya Rp 100.000. Hari ini berasa anak-anak sekolah pada enggak ada," ujar Nurahman.

Bambang (50), sopir angkot lainya menyatakan, dirinya meminta agar bus sekolah gratis yang beroperasi itu ditarik kembali. Mereka menolak bus sekolah beroperasi di jalur mereka.

"Karena selama ini harapan kami hanya mengangkut anak sekolah. Kalau sekarang diambil bus sekolah, kami makan apa?" ujar Bambang.

Kepala Kepolisian Sektor Cipayung, Komisaris Ua Triyono menyatakan, aksi demo tersebut berlangsung tanpa kericuhan. Pihaknya mengerahkan 25 personel dibantu TNI untuk mengawal aksi demo para sopir tersebut.

Ua menyatakan, unjuk rasa itu diikuti sebanyak 60 sopir KWK. "Kita sudah instruksikan agar jangan sampai berbuat anarkis," ujar Ua, saat dihubungi terpisah.

Ua menyatakan, saat ini para sopir tersebut sudah membubarkan diri. Meski demikian, ia mengatakan, para sopir itu berniat melakukan aksi unjuk rasa kembali apabila tuntutan meminta bus sekolah tidak beroperasi di trayek itu tidak dipenuhi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com