JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pembangunan monorel metro kapsul lebih murah dan feasible (layak). Meskipun demikian, menurut Jokowi, monorel metro kapsul bukanlah pengganti monorel oleh PT Jakarta Monorail (JM).
"Memang lebih murah dan lebih feasible. Nanti saya ajak ke pabriknya," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Jokowi menjelaskan, untuk membangun mass rapid transit (MRT) dibutuhkan investasi Rp 900 miliar per kilometer, sedangkan monorel oleh PT Jakarta Monorel membutuhkan Rp 300-400 miliar per kilometer. Sementara itu monorel metro kapsul yang telah digunakan di Bandung dan Surabaya hanya membutuhkan investasi Rp 110 miliar per kilometer.
Jokowi menjelaskan, koridor yang digunakan metro kapsul berbeda dengan dua koridor monorel oleh PT JM. Keberadaan metro kapsul akan menambah moda transportasi massal di Jakarta, dan mengantisipasi kemacetan ibu kota.
Metro kapsul juga mampu mengangkut penumpang lebih banyak dari monorel yang dimiliki PT JM. Metro kapsul dapat menampung 150.000 penumpang per hari dan bisa terintegrasi dengan moda transportasi massal lain, seperti KRL dan MRT.
"Semua ini masih dalam tahap proses. Yang penting nanti DKI punya banyak transportasi massal," kata Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mempelajari ?proyek monorel yang disodorkan oleh investor lain, metro kapsul. Namun, Jokowi belum menyebut siapa investor tersebut karena masih dalam tahap pendalaman proposal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.